www.gelora.co - Pengurus Cabang (PC) Pemuda Al-Irsyad Kota Bogor memprotes keras managemen RSUD Ciawi Bogor lantaran menahan jenazah lansia, Ujang (60). Jenazah Ujang ditahan gara-gara tidak membayar uang administrasi sebesar Rp965.000.
Sekretaris PC Pemuda Al-Irsyad Kota Bogor, Amar Askar mengatakan, pihak rumah sakit menolak menyerahkan jenazah Ujang sebelum membayar administrasi sebesar Rp 960 ribu.
Amar kemudian melaporkan permasalahan tersebut ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Namun Dinkes Kota Bogor tidak bisa berbuat banyak lantaran RSUD Ciawi berada di bawah naungan Dinkes Kabupaten Bogor.
Hanya, Dinkes Kota Bogor menginformasikan bahwa keluarga tidak mampu yang masuk rumah sakit di Kota Bogor, sering dibantu.
“Pihak Dinkes Kota Bogor menginformasi bahwa kalau kekurangan dana bisa dibantu, namun tidak tahu kalau kabupaten,” ujarnya pada pojokbogor.com.
Amar pun menghubungi Bagian Keuangan Dinkes Kabupaten Bogor untuk meminta keringanan biaya. Pasalnya, korban merupakan keluarga tidak mampu.
Setelah negosiasi cukup lama, akhirnya pihak rumah sakit mau menyerahkan jenazah dengan biaya 0 rupiah. Jenazah Ujang kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
“Kami merasa kami dipersulit, kenapa tidak diberikan keringanan dari awal tanpa harus berbelat belit,” lanjur Amar.
“Awalnya kami diwajibkan membayar Rp965.000 plus biaya administrasi Rp10.000. Padahal kami tidak kenal dengan korban, kami hanya membantu mengantar ke rumah sakit,” tambah Askar.
Ujang meninggal mendadak di depan Sekretariat PC Pemuda Al-Irsyad Kota Bogor di Jl. Pekojan 05, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (7/6/2018).
Warga bersama PC Pemuda Al-Irsyad kemudian membawa lansia itu ke RSUD Ciawi. Berdasarkan KTP korban diketahui tinggal di Cibadak Cikidang dan tergolong keluarga kurang mampu.
Menanggapi keluhan dan protes PC Pemuda Pemuda Al-Irsyad, Humas RSUD Ciawi Heri Juaendi mengatakan, pihaknya tidak bermaksud menahan jenazah.
RSUD Ciawi hanya melaksanakan prosedur administrasi untuk penggunaan mobil ambulance. Namun jika tidak ada pihak yang menanggung administrasi, rumah sakit akan tetap melayani masyarkat.
“Kalau SOP kita kan bereskan administrasi dulu ya. Kalau memang tidak itu (tidak ada uangnya) berangkatkan saja. Urusan administrasi belakangan saja. Tidak ada penahanan. RSUD Ciawi mah siap antar ke mana saja,” ucap Heri Juaendi kepada Pojok Bogor, Kamis (07/06/2018).
Heri mengatakan, korban diketahui merupakan korban kecelakaan yang dilarikan ke RSUD Ciawi. “Berdasarkan informasi, korban di luar rumah sakit. Itu sudah siap berangkatkan ke mana. Tidak ada unsur penahanan. Tadi direktur juga lagi di situ lagi iktikaf di masjid,” kata Heri.[psid]