
GELORA.CO - Tim SAR Gabungan yang dikomando oleh Basarnas berhasil menemukan indikasi bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dari laman Twitter Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang diunggah pada Jumat (29/6/2018) sore.
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan apabila dengan bantuan dari Remotely Opereyed Vehicle (ROV) alias robot, tim gabungan bisa menemukan indikasi bangkai KM Sinar Bangun di kedalaman 450 meter perairan Danau Toba.
Atas temuan itu, evakuasi terhadap insiden yang terjadi pada 18 Juni 2018 itu diperpanjang.
@Sutopo_PN: Indikasi bangkai KM Sinar Bangun yang berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan yang dikomando Basarnas dengan bantuan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air kedalaman 450 meter di perairan Danau Toba.
Evakuasi diperpanjang.
Dari postingan tersebut, turut diunggah video pernyataan dari Kepala Basarnas yang menyebut jika dari kedalaman tersebut juga ditemukan jenazah korban dan barang lain seperti sepeda motor.
@Sutopo_PN: Kepala Basarnas menyampaikan bahwa bangkai KM Sinar Bangun telah teridentifikasi posisinya di kedalaman 450 meter di dasar Danau Toba.
Dengan bantuan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau robot di bawah air maka indikasi bangkai kapal dapat ditangkap secara visual.
Dikutip dari laman basarnas.go.id, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syaugi menyatakan jika ada tiga kunci yang mendasari pencarian korban.
Di antaranya, pemerintah hadir dan serius, kedua Basarnas dan tim gabungan all out dalam mencari KM Sinar Bangun dengan menggunakan segala daya upaya yang dimiliki termasuk peran serta masyarakat, dan ketiga bekerja dengan hati.
Setelah berhasil menemukan objek, hal yang dilakukan adalah kemungkinan mengangkat korban ke permukaan.
“Setelah berhasil menemukan objek, pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana kemungkinan mengangkat dan mengevakuasi korban”, ucap Syaugi.
Di sisi lain, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto menyebut hingga Jumat pagi, telah berhasil ditemukan sekitar 8-10 jenazah.
"Ada delapan sampai 10 yang kelihatan. ROV melihat hanya sampai 2 meter saja. Kalau kapal hitam saja tapi tali-talinya jelas. Kalau kapalnya tak pecah tapi utuh. Bahwa ROV jarak pandang 2 meter. Harus dekat sekali," ungkapnya dikutip Tribun Medan.
Terkait temuan itu, pihaknya meminta bantuan kepada lembaga mana saja untuk turut serta memberikan ide cara mengangkat jenazah.
"Jenazah terpisah dari kapal. Intinya kita angkat jenazah dulu. Kita meminta bantuan dari lembaga lain. Kalau ada generasi muda yang memberikan ide, silakan," imbuhnya.
Diketahui, jenazah yang ditemukan masih tampak utuh dan tidak mengapung.
Terkait hal ini, Nugroho menyebut juka suhu dingin di dasar Danau Toba yang menjadi penyebabnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengungkapkan apabila Basarnas beserta tim gabungan tengah menyiapkan dua opsi.
Opsi tersebut adalah melakukan pengangkatan atau tabur bunga.
"Kita sudah berunding dengan Pemkab, dan keluarga korban. Jadi ini masih rencana ya, apakah ini akan dilakukan pengangkatan atau tabur bunga dan mendoakan korban," ucapnya.
Budiawan mengatakan jika opsi itu akan dirundingkan dengan Pemda, Basarnas, dan keluarga korban.
Di mana opsi pertama adalah merelakan korban KM Sinar Bangun tetap berada di dasar danau.
Kemudian opsi kedua, tetap akan dilakukan pengangkatan jenazah korban KM Sinar Bangun tapi memerlukan waktu yang lama.
"Dalam proses evakuasi di hari ke-12 ini, Tim SAR gabungan masih mengandalkan Pukat Harimau dan ROV. Dimana, ROV yang bekerja di bawah Danau Toba akan dibantu dengan alat terbaru juga sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar dari ROV soal temuan objek dari KM Sinar Bangun," imbuhnya.
Diketahui, berdasarkan data resmi Basarnas, 164 orang masih dinyatakan hilang dalam insiden KM Sinar Bangun.
21 orang dinyatakan selamat, dan 3 orang penumpang meninggal dunia.[tn]