www.gelora.co - MUHAMMAD Ishaq, menceritakan kisahnya tentang mengapa ia masuk Islam. Berikut penuturannya.
Saya mulai membaca Alquran dengan maksud untuk menemukan kesalahan di dalamnya. Tapi luar biasa, saya malah mulai mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ada dalam kepala saya. Itu seperti Al-Qur’an menjawab dan membersihkan semua keraguan saya.
Meskipun saya memutuskan untuk membaca setidaknya empat halaman setiap hari dan menyelesaikannya dengan cepat, tapi anehnya, saya hampir tidak bisa membaca lebih dari setengah halaman setiap harinya. Saya mulai mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan saya; mengapa saya di sini (di dunia ini), mengapa saya diciptakan, apa tujuan hidup, dan dengan karunia Allah SWT, saya semakin dekat dengan Al-Qur’an dan Pencipta saya.
Saya mendapatkan Quran dari seorang saudara saya. Kami mulai bertemu sangat sering untuk membahas tentang kopi atau jus. Suatu hari, ketika kami minum jus, ia meminta saya pertanyaan; jika ia meninggal sekarang, sebelum benar-benar minum jus, dia mungkin masuk surga karena ia adalah seorang Muslim karena ia mencoba untuk mengikuti perintah-perintah Allah.
Nah, apa yang akan saya lakukan jika saya meninggal sebelum saya menyelesaikan minum jus saya? Karena, tidak ada jaminan rentang hidup kita untuk satu perihal apapun. Ketika itu, saya sangat untuk sementara, sampai tidak bisa meminum jus saya. Saya merasa seolah-olah saya akan mati setiap saat.
Saya pulang ke rumah, dengan tulus berdoa kepada Allah SWT untuk pertama kalinya dalam hidup saya bahwa jika saya mati hari ini ampunilah dosa-dosa saya. Kemudian setelah itu saya tertidur.
Ketika saya bangun di pagi hari saya keesokan harinya, saya memutuskan untuk tidak membuang-buang waktu lagi, saya langsung menelefon saudara saya dan memberitahukannya bahwa saya ingin masuk Islam.
Saudara saya mengajak saya ke Islamic Center, dan di depan dua orang, saya menyatakan syahadat dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. “La ilaha illallahu Muhammadur Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Saya bersumpah demi Allah bahwa ketika saya mengucapkan Syahadat, saya merasakan sensasi yang luar biasa, seolah-olah, sebuah beban berat dalam dada saya baru saja; saya bernapas seolah-olah baru pertama kalinya bernapas dalam hidup saya.
Alhamdulillah, dengan memeluk Islam, perjalanan saya untuk menemukan agama yang benar berakhir dengan kebahagiaan dan kepuasan maksimal.
Alhamdulillah, Allah telah memberi saya hidup baru, yang bersih dan kesempatan untuk meraih Jannah, dan saya berdoa bahwa saya menjalani sisa hidup saya didedikasikan untuk menyebarkan pesan Islam dan mati sebagai Muslim. Aamiin. [islampos]