
www.gelora.co - Calon Gubernur Sumut Nomor urut 1, Edy Rahmayadi menegaskan esensi demokrasi dalam pemilu adalah fairplay. Mantan Pangkostrad itu merasakan ada proses demokrasi yang tidak dijalankan secara benar dalam proses Pilgub Sumut 2018 oleh oknum-oknum pemerintah.
"Esensi demokrasi adalah fairplay. Sangat disesalkan ada aparat pemerintah yang harusnya mengawal demokrasi justru sebaliknya, menghancurkan demokrasi tersebut. Itu artinya juga menghancurkan berjalannya kehidupan pembangunan di NKRI," kata Edy Rahmayadi dalam keterangan tertulis, (23/6/2018).
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini mengatakan indikasi ketidaknetralan ini tidak bisa dibiarkan.
"Banyak kejanggalan yang dilakukan oleh petugas-petugas yang seharusnya mengawal demokrasi dan pembangunan. Kami mengetahui itu secara terang dan jelas," tegas Edy lagi.
Edy menambahkan, dia mengingatkan agar semua pihak menjunjung tinggi demokrasi, UU dan nilai nilai agama dalam proses suksesi kepemimpinan di Sumut.
"Pemimpin yang berkualitas, lahir dari proses yang berintegritas. Jangan berharap janji politik tentang pemerintahan bersih terwujud, jika dalam prosesnya tidak benar," jelas dia.
Edy mengajak masyarakat untuk ikut aktif dan mengawasi pelaksanaan pilkada pada 27 Juni 2018. Dalam situasi seperti ini, kata Edy, semua harus turun mengawal.
"Jangan kita lepas begitu saja, tapi kita awasi. Setelah mencoblos, mari kita kawal suara itu di TPS hingga KPU," ungkapnya.[dtk]