
www.gelora.co – Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi pujian yang diberikan kepada politisi PDIP Budiman Sudjatmiko.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @LawanPolitikJKW yang diunggah pada Jumat (22/6/2018).
Awalnya, netizen dengan akun @John_Nelwan memuji penjelasan Budiman Sudjatmiko mengenai oposisi.
Menurut John, apa yang disampaikan oleh Budiman adalah sebuah pencerahan.
Ia pun berharap agar sejumlah elit politik dari Prabowo hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paham.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean menyebut jika omongan Budiman Sudjatmiko adalah omongan micin.
Tak hanya itu, Ferdinand juga menganggap jika hal orang seperti itu hanyalah pelawak politik.
@John_Nelwan: Wow, PENCERAHAN yg sangat TEGAS dan KERAS, Mas @budimandjatmiko ! Semoga elit oposisi @prabowo @fadlizon @Fahrihamzah @LawanPoLitikJKW @sby @AgusYudhoyono paham…
@LawanPoLitikJKW: Omongan micin dipuja.
Memang beda oposisi demgan rakyat apa? Oposisi juga rakyat.
Semua berhak menagih janji presiden karena oposisi juga bayar pajak.
Kecuali oposisi dibebaskan pajaknya, silahkan ngomong begini. Pelawak2 politik lu.
Diketahui, sebelumnya Budiman Sudjatmiko membahas soal tugas oposisi setelah menanggapi ciutan Ketua DPP PSI Tsamara Amany.
Menurut Budiman, tugas oposisi bukanlah menagih janji.
Berikut selengkapnya Budiman Sudjatmiko, Tsamara, dan netizen yang membahas hal tersebut.
@TsamaraDKI: Kita butuh oposisi yang kuat di Indonesia dan juga kredibel. Bukan oposisi yang terkesan ingin adu domba seperti ini.” (menanggapi pidato Prabowo-red).
@elisa_jkt: Jk ada politisi muda, itu sinyal baik. Baiknya tweeps jgn bully. Tp ‘challenge’ terus spy semakin tajam.
Tp politisi sebaiknya jgn pandang remeh kritik thdp rejim, jgn dikit2 minta solusi dlm kritik.
Yg berkewajiban & pny sumber daya utk ubah kritik jd kebijakan adlh pemerintah.
@elisa_jkt: Memang susah jadi politisi yg juga pendukung pemerintah.
Pdhal mah woles aja, kalau jelek ya bilang jelek, kalau bagus ya bilang bagus.
@TsamaraDKI: Thanks mba Elisa. Saya suka dichallenge.
Tp mba juga harus bedakan mana hak rakyat mengkritik dan mana tugas oposisi.
Rakyat bayar pajak, mereka minta pemerintah carikan solusi.
Oposisi hadir di parlemen harus mampu kasih kebijakan lain jika dirasa kebijakan pemerintah tak cocok.
@budimandjatmiko: Banyak yg gak tahu beda tugas rakyat & oposisi.
Tugas rakyat menagih janji kampanye, tugas oposisi BUKAN nagih janji kampanye krn oposisi itu sejak awal hrs tdk setuju dgn ISI janji kampanye lawannya.
Oposisi kok nagih janji? Oposisi memberi janji alternatif!.
@budimandjatmiko: Terus ada yg mengajukan pertanyaan yg dia pikir keren & retoris (padahal bingung): “Lho oposisi kan jg rakyat?”. BUKAN! Oposisi itu WARGA NEGARA tapi BUKAN rakyat. Watak oposisi itu watak PENGUASA tp ia gagal dpt suara terbanyak dlm pemilu
@budimandjatmiko:
Jika rakyat:
1. Nagih janji kampanye, datangi fraksi2 pendukung pemerintah di DPR
2. Mendorong kebijakan alternatif, datangi fraksi2 non pemerintah
(biar mrk “berkelahi”)
3. Membuat UU, datangi semua fraksi (biar mrk bekerjasama)
@budimandjatmiko: Sayangnya banyak #OposisiTidakKredibel (dan buzzers-nya) gak (mau) tahu ttg hal ini.
Mrk gak tahu prioritas dlm hidup: harusnya mereka ngganti otaknya, malah minta ngganti presiden.
[tn]