www.gelora.co - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra ikut meramaikan peringatan May Day dengan turun ke jalan bersama massa buruh di depan kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Kehadiran Yusril mendapat sambutan riuh tepuk tangan massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Pakar hukum tata negara itu lantas naik ke atas mobil komando dan berorasi.
"Memang banyak TKI yang juga bekerja di negara-negara lain. Persoalannya mereka butuh tenaga kerja kita. Karena itu mereke buka tenaga kerja kita untuk kerja di sana. Sekarang masalahnya kita tidak butuh tenaga kerja asing tapi kenapa dipaksakan mereka datang ke sini. Inilah persoalan yang mengecewakan kita," ujar Yusril di dekat Taman Pandang Istana, Selasa (1/5).
Ia menyesalkan sikap pemerintah yang cenderung membela pemilik modal ketimbang rakyatnya yang menjadi pekerja.
"Pemerintah melalui presiden harusnya berpihak kepada rakyat sendiri, bukan berpihak pada pemilik modal, bukan berpihak kepada negara lain. Komitmen presiden adalah komitmen kepada bangsa, komitmen kepada rakyat Indonesia," tegas Yusril.
Untuk itulah Yusril menyatakan bersedia menjadi perwakilan buruh membawa tuntutan pencabutan Peraturan Presiden 20/2018 ke Mahkamah Agung.
"Saya bersedia membantu kawan-kawan buruh untuk melawan secara konstitusional, Perpres tentang TKA ini, ke Mahkamah Agung. Mudah-mudahan nanti para hakim agung bisa mempertimbangkan guguatan kita," ujarnya.
Menurut dia, Perpres tersebut bertentangan dengan konstitusi dan aspirasi kebanyakan pekerja. "Apabila pemerintah mendengarkan suara para pekerja. Pemerintah akan membantu mensejahterahkan rakyat Indonesia," tukasnya.[rmol]