Sehari Sebelum Bom Gereja Surabaya, Anak Dita Menangis

Sehari Sebelum Bom Gereja Surabaya, Anak Dita Menangis

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Polisi mengatakan anak-anak Dita Oepriarto dan Puji Kuswati, pasutri bomber gereja di Surabaya, Jatim, sempat terlihat menangis. Berdasarkan keterangan RT tempat tinggal mereka, anak-anak Dita dan Puji saling menangis saat salat di Musala.

"Ada keterangan Pak RT yang mengatakan satu hari sebelum kejadian, malam minggu (Sabtu, 12 Mei 2018), dua anak itu salat di musala dan saling tangis-tangisan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

Setyo menduga kemungkinan tangisan anak-anak Dita dan Puji pecah karena mereka tahu, pada Minggu (13/5) pagi, akan mengakhiri hidupnya dengan melakukan serangan bom.

"Ada apa itu? Kemungkinan besar mereka sadar akan melakukan amaliyah," ujar Setyo.

Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati, bersama anaknya, FS dan FR, meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro.

Sedangkan anak Dita yang lain, YF dan FH, melakukan pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Peristiwa di tiga gereja itu menyebabkan 18 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka. [ detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita