www.gelora.co - Skandal terkait mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak satu per satu mulai terkuak ke publik. Setelah heboh soal pecegahan ke luar negeri, kini muncul informasi upaya penyembunyian puluhan tas mewah yang dipercayai milik istri Najib, Rosmah Mansor.
Seperti dilansir kantor berita Bernama, Sabtu (12/5/2018), pemimpin Divisi Pemuda pada Parti Pribumi Bersatu Malaya (PPBM) Nasional, Ben Ali, mengklaim punya informasi dan rekaman video soal upaya penyembunyian tas mewah itu. Sedikitnya ada 50 tas mewah merek Birkin yang ditaruh dalam banyak kotak, yang hendak dipindahkan dan disembunyikan ke sejumlah unit kondominium mewah di kompleks Pavilion Residence Kuala Lumpur.
Ben memposting informasi dan temuan terkait tas mewah itu, yang didapat dari sumber anonim, melalui akun Facebooknya pada Sabtu (12/5) ini. Dia mengunggah beberapa foto kotak berwarna oranye yang dimasukkan ke dalam sebuah troli yang diduga adalah tas Birkin milik Rosmah.
Dari postingan Ben di Facebook, disebutkan bahwa pada setiap kotak tertera label bertuliskan nama pemberi yang ditujukan kepada penerima, yang diyakini adalah Rosmah Mansor, istri Najib. Tas-tas mewah yang ada di dalam kotak itu diduga sebagai hadiah untuk Rosmah. Nama pemberinya tidak diungkap lebih lanjut. Hingga pukul 15.47 WIB, postingan tersebut telah mendapat 1.411 komentar dan 1,9 ribu kali dibagikan.
Tas Birkin yang diduga untuk istri Najib. Foto: Facebook Ben Ali |
Kotak-kotak yang diduga berisi tas tersebut dipindahkan melalui sebuah van dinas yang memiliki logo 'Jabatan Perdana Menteri' (JPM). Harga satu buah tas Birkin yang ada di dalam kotak-kotak itu diperkirakan mencapai 200.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 750 juta.
Temuan tersebut saat ini sudah dilaporkan kepada pihak Kepolisian IPD Dang Wangi dan sedang dilakukan penyelidikan. Ben mengatakan, polisi juga menyarankan pelapor juga membuat laporan kepada Suruhanjaya Pencegah Rasuah Malaysia (SPRM), semacam Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Najib Razak memang pernah tersangkut skandal dugaan korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang mencuat tahun 2015. Aliran dana US$ 700 juta diselewengkan dari 1MDB yang merupakan perusahaan investasi negara, mengalir ke rekening pribadi Najib. Tuduhan ini berulang kali dibantah oleh Najib. Jaksa Agung Malaysia telah menyatakan Najib bersih dari skandal itu.
Namun pemerintah AS masih menyelidiki skandal ini, atas keterkaitan sejumlah aset di wilayah AS yang dibeli dengan uang yang diduga hasil korupsi. Selain AS, sedikitnya lima negara lainnya termasuk Swiss dan Singapura juga menyelidiki skandal ini.
Usai menang pemilu, PM baru Malaysia, Mahathir, menyatakan dirnya tidak ingin mencari kambing hitam dalam skandal 1MDB. Namun dia menegaskan, siapa saja yang melanggar hukum, harus diadili. "Kami tidak ingin balas dendam," ucap PM Mahathir pekan ini. "Hal yang kami inginkan adalah memulihkan penegakan hukum ... jika hukum menyatakan Najib telah melakukan pelanggaran, maka dia harus menghadapi konsekuensinya," tegasnya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Najib dan istri.[dtk]