Tommy Soeharto: Kita Sudah 20 Tahun Reformasi Tapi Nyatanya Tidak Lebih Baik

Tommy Soeharto: Kita Sudah 20 Tahun Reformasi Tapi Nyatanya Tidak Lebih Baik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Tommy Soeharto, selaku Dewan Pembina Partai Berkarya menyatakan pendapatnya mengenai 20 tahun reformasi setelah ayahnya, Soeharto, berhenti menjadi presiden.

Melalui Youtube Al Jazeera English, Tommy berpendapat bahwa tidak ada perubahan signifikan yang terjadi setelah 20 tahun reformasi, Sabtu (19/5/2018).

“Kita sudah 20 tahun reformasi, tapi nyatanya tidak begitu baik, dan kita bahkan punya utang yang begitu besar dan rakyat belum ada peningkatan yang signifikan,” kata Tommy Soeharto.

Tommy juga menyatakan saat ini masih banyak rakyat Indonesia yang mencintai Soeharto saat ditanya mengenai apakah rakyat masih memiliki dendam pada Soeharto maupun pihak kepolisian saat kerusuhan terjadi?

Tommy Soeharto dalam Al Jazeera English

“Saya kira tidak, kemarin kan masih pada cinta orde baru, cinta Pak Harto, jadi malah mereka rindu dengan keadaan itu sekarang, tambah Tommy.

Tommy menganggap saat kepemimpinan ayahnya, ekonomi jadi lebih baik, lapangan pekerjaan jadi lebih mudah, harga barang juga terjangkau.

Pembuktian ekonomi yang lebih baik ini ditunjukkan dari penghargaan dunia yang diberikan saat Soeharto menjabat.

Seperti penghargaan dari WHO untuk keluarga berencana.

Selain itu, FAO yang juga memberikan penghargaan swasembada pangan di tahun 1980.

Presiden RI kedua, Soeharto

Kedua penghargaan tersebut membuktikan pertumbuhan ekonomi dari awal orde baru hingga akhir orde baru itu cukup baik.

Tommy juga membandingkan utang negara saat orde baru sebesar 54 miliar dan sekarang telah mencapai 370 miliar dolar.

Sementara itu, setelah terbebas dari hukuman, Tommy Soeharto yang sekarang menjadi pemimpin Partai Berkarya mengungkapkan bahwa ia memiliki hak yang sama sebagai rakyat Indonesia yaitu bebas memilih dan bebas untuk dipilih.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita