Terkait Video HRS yang Viral, Eks Napi Teroris Sofyan Tsauri Akan Tempuh Jalur Hukum

Terkait Video HRS yang Viral, Eks Napi Teroris Sofyan Tsauri Akan Tempuh Jalur Hukum

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Eks narapidana teroris (napiter), Sofyan Tsauri, berencana melaporkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab ke pihak kepolisian. Laporan tersebut lantaran Sofyan merasa keselamatan dirinya dan keluarga terancam karena video ceramah Rizieq yang menyebut dirinya intelijen.

"Saya akan menempuh jalan terakhir sebagai warga negara Indonesia, saya akan menempuh jalan hukum dan saya akan melaporkan ini dengan pihak-pihak yang menuduh, terutama kelompok-kelompok yang mem-banner-kan bahwa saya yang merekayasa, men-setting, melahirkan terorisme," kata Sofyan di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/5/2018).

Sofyan merasa tak nyaman dengan komentar Habib Rizieq soal dirinya. Sofyan menegaskan dirinya bukan intelijen yang sengaja merekayasa kelahiran kelompok Islam radikal.

"Ini adalah tuduhan keji. Saya tidak ada hubungan dengan intelijen. Saya akan laporkan (tuduhan) ini kepada pihak berwajib. Saya minta pihak-pihak yang bertanggung jawab memviralkan video ini, agar bisa diproses hukum," tegas Sofyan.

Dia pun berniat mengajak bertemu pihak-pihak yang menyebut dirinya intelijen yang terlibat dalam pembentukan kelompok teroris di Aceh dan menyebut dirinya telah menjebak Ketua Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir.

"Terakhir, saya mengajak kelompok-kelompok atau siapa saja yang menuduh sampai hari ini, yang saya terlibat kelompok Aceh, saya menyeret Ustaz Abu dan saya dituduh intel, saya mengajak kepada para penuduh untuk bermubahalah. Dan saya mengajak istri dan anak-anak saya yang lima orang untuk bermubahalah," ujar dia.

Sofyan mengaku kaget namanya disebut-sebut Habib Rizieq. Sofyan mengaku tak saling kenal dan tak pernah bertemu dengan Habib Rizieq.

"Saya tidak pernah ketemu Habib Rizieq, tidak pernah tabayun, tiba-tiba dia mencatut nama saya. Parahnya dia di situ, fatal menurut saya. Saya marah sewaktu dengar nama saya dicatut. Dari dulu saya sudah ajak mubahalah," tutur Sofyan.

Sofyan menggambarkan dampak riil tuduhan Habib Rizieq atas kehidupannya. Pria yang menjadi pendakwah ini mengaku dijauhi umat setelah kabar dirinya intelijen Polri. Dia pun khawatir menjadi sasaran kelompok Islam radikal yang merasa dikhianati.

"Setelah ini saya akan buat laporan. Ini tuduhan yang sudah sangat fatal buat saya. Dampak riilnya saya jadi dimusuhi umat Islam karena itu. Kedua, kalau sudah tuduh saya intel, dalam terminologi gerakan Islam, intel itu kafir. Berarti konsekuensinya menghalalkan darah saya, harta saya," ucap Sofyan.

"Tuduhan itu berkonsekuensi. Saya dituduh mengkhianati Islam, itu mengancam keselamatan saya. Sampai sekarang orang takut bergaul dengan saya dan akhirnya menghambat dakwah saya. Tuduhan Habib, Munarman, dan FPI dari 2010," sambung dia.

Sofyan adalah eks anggota Polri dan juga eks napi teroris. Sofyan sempat aktif sebagai polisi di Satuan Sabhara dan Satuan Binmas Polresta Depok sejak 1998 hingga 2008.

Dia mendalami ajaran Aman Abdurrahman sejak 2006 silam. Dia lalu dipecat dengan tidak hormat (PTDH) pada 2009 dan masuk kelompok teroris. Pada 2010, Sofyan ditangkap Densus 88 Antiteror dan menjalani proses hukum. Dia divonis 10 tahun penjara.

Sofyan dituduh menjadi penyebab lahirnya kelompok teroris dan melatih bibit-bibit teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok oleh Habib Rizieq. Sofyan disebut merekrut orang-orang untuk menganut paham radikal, memberikan senjata, serta memberi pelatihan perang sampai ke Aceh.

Habib Rizieq menyebut setelah kelompok teroris di Aceh tertangkap aparat, Sofyan menghilang. Berikut kata-kata Habib Rizieq yang dikutip detikcom dari video berdurasi 5 menit 35 detik. Diduga saat itu Habib Rizieq sedang memberi ceramah.

"Orang bilang 'Habib itu Ustaz Abu Bakar Baasyir ditangkap gara-gara terorisme'. Saya tahu perkaranya saudara. Bukan Ustaz Abu Bakar Baasyir yang suruh rakyat perang. Bukan Ustaz Abu Bakar Baasyir, saudara. Yang menciptakan terorisme, seorang yang namanya Sofyan Tsauri. Anggota Brimob, saudara. Dia rekrut anak-anak muda, termasuk laskar FPI, saudara. Sepuluh laskar FPI direkrut sama Sofyan Tsauri, anggota Brimob. Dia rekrut dari FPI, dia rekrut dari MMI, dia rekrut dari JAT, dia rekrut murid-murid Ustaz Abu Bakar Baaayir, dilatih perang. Dilatih nembak di Mako Brimob, saudara. Sepuluh laskar FPI dilatih perang. Dilatih nembak di Mako Brimob, saudara. Setelah itu dibawa ke Aceh, mereka dikasih senjata, dikasih amunisi, disuruh latihan perang, begitu mereka latihan perang digrebek Brimob dan Densus, saudara. Itu yang merekrut, lari, hilang," ucap Rizieq, sebagaimana dikutip detikcom dari video berjudul Sofyan Tsauri Sang Pencetak Teroris di laman Youtube. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita