www.gelora.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Said Aqil Siradj berpendapat Kementerian Agama perlu membuat pelatihan bagi para mubaligh atau penceramah. Dia mengatakan, pelatihan itu dapat menjadi salah satu poin kriteria mubaligh yang layak menurut Kementerian.
"Harus ada training penceramah, misalnya minimal dua bulan," kata Said di Masjid Raya Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu, 26 Maret 2018.
Saran ini disampaikan Said terkait rilis 200 nama mubaligh atau penceramah yang dikeluarkan Kementerian Agama. Beberapa nama yang masuk dalam daftar di antaranya Said Aqil, Hidayat Nur Wahid, Ma'ruf Amin, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Arifin Ilham.
Rilis itu kemudian menimbulkan polemik. Sejumlah pihak meminta Kementerian Agama mencabut daftar tersebut. Namun, Kementerian bergeming dengan alasan daftar itu untuk mencegah adanya ceramah yang disampaikan oleh mubaligh berpaham radikal.
Said berpendapat Kemenag tak perlu merilis nama-nama. Dia hanya menyarankan perlu adanya kriteria yang dibuat Kemenag terkait mubaligh layak. Kata dia, kriteria yang penting yakni ilmu agama yang tinggi, komitmen memperteguh kebangsaan, serta mengajarkan toleransi dan persaudaraan.
Said menambahkan, kriteria itu dapat diperluas. Mubaligh atau penceramah hendaknya mumpuni dalam tafsir Quran dan Hadits. "Makanya mubaligh nanti di-training," kata Said.
Kementerian Agama, kata Said, dapat meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia untuk mengadakan pelatihan itu. "NU juga siap (memberi pelatihan)." [tempo]