
www.gelora.co - Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.
Tiga Gereja itu, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno.
Rupanya kabar tersebut menyeruak hingga ke telinga drummer Superman Is Dead (SID), Jerinx a.k.a JRX.
Melalui akun twitter pribadinya, @JRX_SID dirinya memberikan himbauan kepada masyarakat untuk turut fokus dalam membantu korban pemboman di gereja.
@JRX_SID: Surabaya. Gereja diteror. Korbannya anak kecil dan perempuan. Ayo lupakan dulu konflik di negara lain, lupakan tagar 2019 siapa presiden, dan selesaikan masalah bangsa ini sampai ke akarnya.
Apa beda nyawa anak Indonesia dgn nyawa anak bangsa lain? Kita manusia apa binatang?
Dirinya juga mengecam kepada warga lainnya yang seolah acuh terhadap kasus terorisme di Gereja tersebut.
@JRX_SID: Saking nafsunya ganti presiden trus tutup mata liat anak kecil jadi korban bom bunuh diri di NEGARAMU sendiri? Sakit jiwa kalian.
Semoga keluarga & tempat kalian mencari nafkah selalu jauh dari buasnya terorisme.
Bahkan, Jerinx mengatakan jika Jokowi selaku Presiden RI tidak mampu mengatasi terorisme, dirinya menyarankan untuk mengundurkan diri.
Jerinx mengakui jika dirinya malu menyandang status sebagai WNI jika kasus terorisme tidak segera berhenti.
Tak sampai di situ, menurutnya bangsa ini serasa tidak punya nyali.
@JRX_SID: Pak @jokowi jika anda terus menerus tunduk dan 'bermain cantik' thd pelaku DAN pendukung terorisme, dgn segala hormat baiknya anda mengundurkan diri saja, pak.
Saya malu jadi WNI. Bangsa ini serasa tak punya nyali.
Dikabarkan sebelumnya, 9 orang tewas dan 38 orang luka-luka atas kejadian bom gereja di Surabaya.
Kronologi kejadiannya, pada pukul 07.30 WIB bom meledak di Gereja Santa Maria. Bom kedua meledak pukul 07.45 WIB di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dan bom ketiga meledak pukul 07.50 WIB di salah satu gereja di Jalan Arjono.
Menurut kabar yang beredar, bom tersebut diduga berasal dari pelaku bom bunuh diri.
Informasinya, pelaku adalah seorang perempuan yang datang ke gereja bersama dua orang anak.
"Dia mendekat ke geraja, mau masuk, tapi kemudian dilarang oleh petugas, diminta keluar di area gereja," cerita Didin, jemaah GKI yang sebelumnya akan mengikuti misa jam 08.00 WIB.
Kemudian mereka berdiri di sekitaran parkir sepeda motor yang berada di badan jalan Diponegoro.
Tak lama, bom pun meledak.
"Informasinya, bom juga ada di tubuh anak-anaknya," tandas Didin.
Saat ini, kondisi tubuh ketiganya dalam kondisi tercerai berai dan masih ada di depan gereja.
Bersamaan dengan kejadian tersebut, tagar #KamiTidakTakutTeroris menduduki peringkat trending topik di Twitter, Minggu (13/5/2018).[tn]