www.gelora.co - "Kami ada lima capres berbasis kesanggupan orang yang sudah mendeklarasikan diri maupun diusung oleh parpol. Prabowo unggul 39,2 persen, kedua Jokowi 21,3 persen, Rizal Ramli 11,1 persen, Gatot Nurmantyo 7,5 persen, dan AHY 4,3 persen," kata Direktur Eksekutif IDM Ben Firman Tresnadi di Ballroom Ibis Budget, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Mei 2018.
Kemudian, dari lima nama tersebut, IDM kata Firman mengerucutkan menjadi tiga nama. Untuk survei elektabilitas, pertanyaan yang diajukan adalah 'Jika pemilu diselenggarakan hari ini, siapa dari 3 nama yang akan Anda pilih jadi Presiden?'.
Nama yang muncul kemudian Jokowi, Prabowo, dan Rizal Ramli.? Hasil dari tiga nama tokoh itu, Prabowo unggul dengan skore 45,8 persen, Jokowi 27,1 persen, dan Rizal Ramli 12,5 persen. Sementara simulasi terakhir, bila Jokowi diadu langsung dengan Prabowo, hasilnya Prabowo masih tetap unggul.
"Hasil kalau head to head menurut survei Prabowo unggul 50,1 persen dan Jokowi hanya 29 persen," lanjut Firman.
Firman mengatakan, dengan modal perolehan suara pada Pilpres 2014 sebasar 62.576.444, Prabowo dicap mampu menjaga konstituennya. Sementara Jokowi dianggap tidak mampu merealisasikan janji-janjinya, sehingga pemilihnya berbelok arah.
Selain survei calon presiden, IDM juga merilis hasil survei terkait sosok calon wakil presiden. Hasilnya, Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan miliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya dengan 12,6 persen.
Posisi kedua ditempati Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dengan 11,8 persen. Kemudian, ada nama Menko PMK Puan Maharani dengan 9,6 persen.
Selanjutnya, diikuti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 8,7 persen, Gubernur Jakarta Anies Baswedan 7,9 persen, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sebesar 7,8 persen, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini 7,4 persen.
"Tingkat elektabilitas yang tinggi dari Budi Gunawan ini karena berhasil menjawab isu-isu negatif yang secara personal kepada Budi Gunawan selama ini. Dan masyarakat justru menilai Budi Gunawan sebagai korban kampanye politik negatif selama ini," kata Firman.
Untuk diketahui, survei IDM ini dilakukan dengan metode penarikan sampel multistage random sampling pada 400 kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia. Responden yang digunakan sejumlah 2.450 orang yang disesuaikan dengan jumlah DPT Pemilu tahun 2014.
Survei dilaksanakan sejak 28 April sampai dengan 18 Mei 2018, dengan margin of error kurang lebih 1,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.[viva]