Soal Racun Kalajengking, Jokowi Jangan Lepas Tanggung Jawab

Soal Racun Kalajengking, Jokowi Jangan Lepas Tanggung Jawab

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Saran Presiden Joko Widodo saat membubka acara Musrenbangnas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4), mengundang rasa penasaran banyak orang.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyinggung soal budidaya racun kalajengking yang nilainya lebih mahal ketimbang emas sekalipun. Racun kalajengking dapat menghasilkan pemasukan 10,5 juta dolar AS atau setara Rp 145 miliar per liternya.

"Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Walikota kalau mau kaya cari racun kalajengking," ucap Jokowi.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menanggapi serius saran dari Jokowi itu.

Menurut dia, ide Jokowi itu adalah konsep yang menguntungkan. Jokowi melihat peluang bisnis yang besar dari bisa kalajengking tersebut.

"Saya kira ini peluang ekonomi tapi tidak terlepas dari peran pemerintah termasuk, katakanlah penyuluhan dari dinas-dinas pertanian dari dinas-dinas di seluruh Indonesia agar budidaya dapat terbaik dan bermutu dan yang tidak berbahaya bagi manusia serta menguntungkan," ujar Emrus saat dihubungi sesaat lalu, Rabu (2/5).

Namun ia meminta Presiden Jokowi tidak lepas tangan. Karena sudah didengungkan presiden maka pemerintah harus memfasilitasi masyarakat agar budidaya racun kalajengking dapat diaplikasikan masyarakat. Bahkan, berpotensi menaikkan pendapatan negara dari ekspor.

"Saya kira ini motivasi. Selama ini kalajengking sebagai lahan busuk ternyata menjanjikan sebagai bisnis baru. Kalau ini benar bisnis, saya harap pemerintah bisa fasilitasi (budidaya). Bisa menambah ekspor dan menambah kesejahteraan rakyat," kata Emrus. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita