
www.gelora.co - Salat Tarawih merupakan salat yang dikerjakan hanya di bulan Ramadan.
Lantaran hal itu, Salat Tarawih menjadi hal yang paling dirindukan umat islam sehingga umat islam banyak yang berbondong-bondong ke Masjdi untuk menjalankan ibadah tersebut.
Meskipun, Rasulullah mencontohkan bahwa salat Tarawih adalah sunnah dan dalam pengerjaannya dapat dilakukan berjamaah maupun sendiri.
Lantas, berapa jumlah rakaat salat Tarawih? 8 rakaat atau 20 rakaat?
Di Makkah, salat Tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat dan ditambah 3 witir.
Namun, di beberapa negara di Asia Tenggara, jumlah rakaat salat Tawarih dilakukan sebanyak 8 rakaat.
Pada dasarnya, salat tarawih itu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk mencari ketenangan batin, baik sebagai hamba Allah yang sedang berpuasa, maupun sebagai umat Islam yang masih berjuang supaya memperoleh derajat orang bertakwa.
Sejak zaman dahulu umat Islam seringkali disibukkan dengan perdebatan tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Ada yang berpendapat 20 rakaat plus tiga rakaat witir, ada yang berpendapat 8 rakaat plus 3 rakat witir. Bahkan ada juga yang melakukannya dengan 36 rakaat, atau tidak membatasi jumlahnya.
Dilansir dari rumahfiqh.com, Para pemuka ilmu fiqih Islam yang merupakan para salafush-shalih hakiki dan kadar keilmuannya sudah sampai level mujtahid mutlak, yaitu jumhur (mayoritas) ulama, baik dari mazhab Al-Hanafiyah, sebagian kalangan mazhab Al-Malikiyah, mazhab Asy-Syafi’iyah dan mazhab Al-Hanabilah telah berijma’ bahwa shalat tarawih itu berjumlah 20 rakaat.
Yang menarik bahwa pendiri perserikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, semasa hidup beliau juga melakukan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, sebagaimana disebutkan oleh Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub, MA.
Hadhratus Syeikh KH. M. Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdhatul Ulama, juga melaksanakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat di masa hidupnya
Namun, jika di Indonesia diberlakukan salat Tarawih 8 rakaat, mungkin adanya pertimbangan bahwa khawatir jika para jamaah keberatan dengan diberlakukannya salat Tarawih 20 rakaat.
Namun, meskipun demikian para ustaz menganjurkan untuk menyempurnakan salat tawawih sebanyak 20 rakaat, dengan dilaksanakan di masjid atau dilanjutkan di rumah.
Jika seorang jamaah melakukan salat 8 rakaat di masjid, maka tidak perlu meneruskan salat witir 3 rakaat di masjid, namun menunaikan 12 rakaat salat Tawarih di rumah dan 3 witir.
Sehingga totalnya 20 rakaat Tarawih dan 3 rakaat witir.
Namun adapula hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Taimiyah yang membolehkan berapapun jumlah rakaatnya.
Ibnu Taimiyah (w. 728 H) di dalam kitab Al-Fatawa Al-Kubra menuliskan sebagai berikut:
"Adapun qiyam Ramadhan, Rasulullah SAW tidak membatasi jumlah rakaatnya. Namun beliau tidak menambahi atau mengurangi dari 13 rakaat hanya saja beliau memanjangkan rakaatnya.
Tatkala Umar mengumpulkan orang shalat di belakang Ubay bin Kaab, beliau mengerjakan 20 rakaat dan witir 3 rakaat. Beliau meringankan bacaan sekedar lebih dari beberapa rakaat, dan menjadi lebih ringan bagi makmum ketimbang satu rakaat yang panjang.
Dan sebagian salah ada yang menjalankan dengan 40 rakaat dan witir 3 rakaat. Sebagian lainnya 36 rakaat dan witir 3 rakaat.
Semuanya boleh dan bagaimanapun bentuk qiyam Ramadhan dari cara-cara ini semua baik.[tn]