www.gelora.co - Seorang yang mengaku sebagai warga Malaysia melakukan penggalangan dan.
Dilansir oleh TribunWow.com dari situs GoGetFunding, Sabtu (26/5/2018) pemrakarsa tersebut bernama Nik Shazarina Bakti.
Dalam deskripsi yang ditulis, Nik (27) adalah seorang lulusan LLM atau magister ilmu hukum.
Nik sendiri mengaku jika dirinya adalah seorang warga yang sangat mencintai negaranya.
Kemudian ia menjelaskan mengapa ia ingin melakukan gerakan ini.
Awalnya ia mendengar jika Malaysia memiliki hutang sebesar 250 miliar dolar atau setara dengan Rp 3500 triliun.
"Saya membuat penggalangan dana ini karena saya ingin mengumpulkan orang-orang Malaysia dan seluruh warga dunia untuk membantu berkontribusi dalam mengurangi utang Malaysia," tulisnya dalam deskripsi.
Kemudian ia juga mengingatkan tentang perjuangan nenek moyang dahulunya.
Bagaimana nenek moyang memberikan banya harta benda dan kemerdekaan untuk mereka sekarang.
Untuk itu, Nik ingin mengulang sejarah itu lagi sekarang.
"Kita nantinya dapat memberi tahu anak cucu kita, jika kita turut ambil bagian dalam menyelamatan Malaysia," imbuhnya.
Di akhir catatan, ia pun memberikan tambahan jika semua dana akan disalurkan kepada Pemerintahan Malaysia.
"Saya tak akan mengantongi uang sepeserpun, saya membuat kampanye ini hanya untuk penggalangan dana saja. Jangan ragu untuk menyumbang," tulisnya.
Untuk warga di luar Malaysia, Nik juga memberikan jaminan.
Jika dirinya akan mengunggah dan terus memperbarui berapa sumbangan yang telah diterima.
Ia akan memberikan laporan, berapa uang yang akihirnya disalurkan nantinya.
Sebelumnya, Mahathir Mohamad memberikan sebuah pengumuman yang mengejutkan.
Dilansir oleh TribunWow.com dari CNA, Rabu (23/5/2018) Mahathir Mohamad mengaku akan potong gaji menteri.
Ia akan memotong 10 persen gaji menteri di kabinetnya.
Mahathir menjelaskan jika langkah yang dia ambil ini merupakan bukti kepeduliannya pada negara.
"Ini menunjukkan bahwa kami memperhatikan masalah keuangan negara," katanya.
Salah satu pemicu utama pemotongan gaji menteri ini adalah karena utang negara.[tn]