www.gelora.co - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengkritik Presiden Joko Widodo dengan pepatah.
Sindiran Hinca berkaitan dengan sikap Jokowi yang kerap menyindir kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa menjabat presiden 2004-2014.
"Ini enggak sekali menyalahkan kepemimpinan SBY," ungkap Hinca kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (18/5).
Terakhir Jokowi menyinggung kebijakan SBY adalah ketika membahas BBM satu harga dalam "Workshop Nasional Anggota DPRD PPP" di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5). Katanya, dulu subsidi sebesar Rp 340 triliun namun tidak bisa membuat BBM satu harga.
"Dulu subsidi Rp 340 triliun, kenapa harga enggak bisa sama? Kenapa enggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah enggak ada untuk BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti," kata Jokowi.
Secara tak langsung Hinca menyebut Jokowi menyalahkan pihak lain untuk menutupi kegagalan pemerintahannya.
"Jangan salahkan lantai yang tidak rata hanya karena engkau tak pandai menari, kalau susah menari jangan salahkan lantai. Atau jika fisik kurang menarik jangan pecahkan kaca," ucap Hinca.
Ia mengatakan, seharusnya seorang pemimpin bisa menjalankan estafet kepemimpinan.
"Yang sudah baik teruskan, yang belum baik ya perbaiki," imbuh putra daerah Sumatera Utara itu. [rmol]