www.gelora.co - Langkah Kementrian Agama mengeluarkan rekomendasi 200 mubaligh atau ulama untuk mengisi ceramah dan dijadikan rujukan dikritik Partai Gerindra.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menegaskan, ide Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin itu tidak masuk akal dan cenderung memecah belah ulama.
"Lebih ngaco. Pertama, kenapa harus buat list itu. Itu malah akan membelah ulama,” kata dia usai menghadiri rilis survei Charta Politika di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/5).
Tak hanya itu, Ferry merasa, Menteri Lukman yang merupakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu membuat suara partainya makin turun dengan kebijakan itu.
"Menag yang membawa bendera PPP enggak populer lagi. Makin turun lagi (suara) PPP,” jelasnya.
Ferry berpendapat, apa yang dilakukan Menteri Lukman adalah cara pemerintahan Orde Baru yang melarang para ulama agar tidak melakukan ceramah.
"Kaya jaman Orba. Masa ulama di-screening,” demikian mantan Aktivis 98 ini. [rmol]