Sandiaga Bongkar Pelanggaran Panitia Bagi Sembako di Monas

Sandiaga Bongkar Pelanggaran Panitia Bagi Sembako di Monas

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pelaksanaan acara bagi-bagi sembako di kawasan Monas pada Sabtu (28/4/2018) lalu menjadi perhatian serius Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. Pria yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu membongkar ketidakberesan penyelenggaraan acara itu.

Acara bagi sembako tersebut diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI). Pihak FUI menyatakan ada 400 ribu kupon sembako dan makanan gratis yang dibagikan.

Sandiaga awalnya mendapatkan laporan mengenai sejumlah hal yang tak beres berkaitan dengan acara itu. Kemudian orang nomor dua di Pemprov DKI ini memanggil panitia acara pada Senin (30/4) kemarin.

Awalnya Acara Tari

Dari pemanggilan itu, terungkap sejumlah hal. Awalnya izin acara adalah acara tari-tarian dan pasar murah. Namun izin ditolak dan kemudian diganti menjadi acara bagi sembako.

"Awalnya ada usulan pasar murah. Tapi kita sudah sampaikan area Monas itu tidak boleh digunakan untuk transaksi. Dan akhirnya mereka mengajukan (permohonan izin pembagian) sembako," jelasnya.

Sandiaga menyebut Monas dikunjungi 350 ribu warga yang ingin mendapatkan sembako. Hal tersebut mengakibatkan kemacetan yang sangat parah.

"Pada akhirnya Monas dikunjungi lebih dari 350 ribu orang. Tentunya, karena tidak ada koordinasi, akhirnya macet luar biasa dan keadaan lingkaran A1 ini sangat berbahaya karena lalu lintas sama sekali tidak bergerak," tegasnya.

Kredibilitas Panitia Dipertanyakan

Sandiaga juga mempersoalkan kredibilitas panitia. Dia juga memberi catatan kepada dinas terkait yang memberikan izin.

"Jadi di alamatnya kredibel. Tadi saya bertemu Pak Dave Sentosa (ketua panitia), juga kita lihat memang tokoh muda, ya. Tapi yang saya pertanyakan entitas apa yang diperkenankan untuk menggelar acara di Monas," kata Sandiaga.

Sandiaga sudah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Forum Untukmu Indonesia (FUI) sebagai penyelenggara mengenai kejelasan organisasi mereka. Dia berharap Dinas Pariwisata dan Budaya menyaring izin penggunaan Monas dengan ketat.

"Karena kalau forum saja, bisa yayasan, bisa PT, tapi tidak mencantumkan. Ini bentuk koreksi juga kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bahwa untuk penyelenggaraan di Monas itu benar-benar harus organisasi yang kredibel," terangnya.

Sampah Menumpuk

Sandiaga mengatakan tidak ada kerusakan berarti akibat menumpuknya warga di acara tersebut. Namun Pemprov DKI sempat kewalahan mengangkut sampah.

"Kita akan mintakan (ganti rugi). Alhamdulillah di Monas tidak terjadi kerusakan, tapi lebih dari 70 ton sampah tadi dan baru sampai siang, akhirnya UP Monas meminta bantuan dari Dinas LH. Dan ini tentunya kita bayar mereka lembur, alhamdulillah tidak ada sarana-prasarana yang rusak. Tapi taman biasa, tidak ada rusak," tutur Sandiaga.

Pihak panitia belum bisa dimintai konfirmasi mengenai temuan Sandiaga dan tim Pemprov DKI ini. [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita