www.gelora.co – Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu membuat guyonan terkait Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (20/5/2018).
Dalam video tersebut, Muhammad Said Didu tampak menanyakan soal 2019 kepada seekor sapi di kandang ternak.
Said Didu menanyakan apakah sapi tersebut mau maju di 2019?
“Hei mau maju gak kamu 2019? Hei mau maju gak? Minggu lalu kan saya sudah ke sini nanya kamu mau maju gak 2019? Sekarang kamu belum jawab,” kata Said Didu.
Tak menanggapi Said Didu, sapi tersebut tetap asik memakan makanannya, meski sempat sebentar menoleh dan berhenti.
Said Didu kemudian memberikan caption yang mengatkan jika sapinya belum memberi jawaban.
@saididu: Ternyata sapi saya belum juga berikan jawaban apakah mau maju 2019 atau tidak.
Postingan Muhammad Said Didu itu kemudian ditanggapi oleh Mahfud MD.
Mahfud tertawa melihat postingan tersebut dan meminta Said Didu menanyakan mengapa si sapi belum memberikan jawaban.
@mohmahfudmd: Hahaha. Coba tanya, mengapa?
Cuitan-cuitan itu pun ramai dikomentari netter.
Sebagian menebak-nebak siapa yang disindir oleh Said Didu.
@Torasudiro123: Wah anda menyindir partai yg KORUPSI DAGING SAPI ya ..
@Lam_Sijan: Sapi jg ngerti pa. Masih nunggu rekomendasi…Sabar ya…
@Sangkuru_Mul: Syarat maju harus dapat rekomendasi dari @Kemenag_RI dulu Pak Said.
Ntar sapinya dicurigai anti NKRI dan Pancasila.
@RhomaIhrama: Ternyata sapi saya belum juga berikan jawaban apakah mau maju 2019 atau tidak & sedang menunggu siafa CaWaPres nya @jokowi
@ansori_sh: Hahaaa. Bapak sudah ketularan lawakan jaman sekarang. Bukankah sapi itu sdh menyebutkan nama, cuma bpk yg kurang paham namanya.
Mohon maaf Prof @saididu jadi tergelitik pengen komen. Asli buat saya tertawa. LUCU POLLLL.
@naashirilhaq: Hahaha jgn di perjelas jg pak, nanti yg lain pada paham, terus uring2an.
@wiraaryapermadi: Maksudnya pks?
@ROMDHONIWK: Pak, sampeyan dendam sama @PKSejahtera? Jangan nyebutin kata ‘sapi’. Ingat sapi, ingat PKS.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi kembali akan beralaga dalam kontestasi politik Pilpres 2019.
Jokowi dideklarasikan oleh PDIP melalui Rakornas di Denpasar, Bali pada 23 Februari 2018.
Saat itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggunakan hak perogratifnya dengan menunjuk langsung Jokowi sebagai capres.
Sebagai lawannya, saat ini baru muncul nama Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto resmi dideklarasikan oleh partai Gerindra melalui Rakornas di Hambalang pada 11 April 2018.
Sejumlah partai telah bergabung dengan Jokowi, begitu pula dengan Prabowo.
Beberapa tokoh pun kini menjadi ramai diperbincangkan.
Di mana mereka masuk sebagai bursa capres atau cawapres di Pilpres 2019.
Dintaranya Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Mahfud MD, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Anies Baswedan, TGB, Rizal Ramli, sejumlah politisi PKS, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Akan tetapi, kedua kandidat tersebut belum menentukan siapa wakil mereka.
Sejumlah partai pun belum mendeklerasikan arah politik mereka, akan bergabung dengan 2 kubu tersebut, atau membuat poros baru?.[tn]