Rupiah Terjun Bebas, Jokowi Masih Pede

Rupiah Terjun Bebas, Jokowi Masih Pede

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Nilai tukar (kurs) rupiah sempat longsor hingga di bawah batas psikologis Rp14.000/US$. Kemudian mulai berotot di level Rp13.992/US$. Lalu apa respons Presiden Joko Widodo?

Saat berkunjung dalam acara Pengkajian Ramadan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA), Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018), Jokowi menganggapnya hal biasa.

Kata pria asal Solo, Jawa Tengah ini, pelemahan mata uang terhadap US$, dialami juga di seluruh dunia. Hal ini sudah menjadi fenomena global sebagai dampak dari rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga (Fed Fund Rate/FFR). "Ini fenomena global. Semua negara mengalami," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI ini mengaku telah memerintahkan tim ekonomi, khususnya Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyiapkan langkah-langkah konkret dalam mengendalikan fluktuasi nilai tukar rupiah.

Tak lupa, Jokowi mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Sehingga, pelemahan mata uang Garuda tidak semakin parah. "Kebijakan-kebijakan moneter yang telah diantisipasi dan dilakukan oleh BI saya kira sangat baik," kata Jokowi.

Pihaknya sendiri terus menyiapkan langkah-langkah yang memang menjadi wilayah atau dalam kewenangan pemerintah yang riil untuk turut serta membantu BI dalam mengendalikan rupiah.

Presiden kemudian bersyukur bahwa dalam beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali menguat berkat langkah-langkah yang telah diambil. "Ya, Alhamdulillah, kita lihat sudah mulai di bawah Rp14 ribu (per dolar AS)," kata Jokowi. [inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita