
www.gelora.co - Ekonom senior Dr. Rizal Ramli berkisah soal peristiwa-peristiwa penting menjelang pecahnya Reformasi 1998.
Berawal dari berdirinya lembaga kajian ekonomi, Econit, RR biasa disapa mengawali kritikan-kritikan pedasnya terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
"Dulu setiap Econit abis menggelar rilis soal ekonomi, kok banyak orang botak-botak (ABRI) abis itu pada kumpul," seloroh RR di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, (21/5).
Ternyata para tentara itu merupakan intel suruhan AM. Hendropriyono untuk mencari hasil kajian lengkap Econit soal perekonomian nasional.
"Kadang kalau yang ditulis media itu kan pengantar-pengantarnya saja, yang lengkapnya tidak pernah dipublikasikan," kenang RR.
Ternyata hasil kajian lengkap rumusan ekonomi Econit itu dipakai oleh Soeharto sebagai second option-nya ketika tim ekonominya sudah tidak mampu.
"Pak Harto dapat konsultan gratis dari Econit," kelakar Menko Prekonomian era Presdien Gus Dur ini.
Hal itu pun baru diketahui RR setelah beberapa saat setelah rezim Orde Baru tumbang. Dia mengetahui dari pengakuan AM Hendropriyono yang menceritakan hal itu kepadanya.[rmol]