www.gelora.co – Nama Ali Mochtar Ngabalin kini menjadi perbincangan publik usai dirinya resmi dipercaya sebagai tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jika dirinya bertugas di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
Tugas utama Ali Mochtar Ngabalin sendiri adalah mengkomunikasikan capaian kinerja pemerintah.
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jika penunjukan dirinya ini berawal saat dirinya dihubungi oleh Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Menurutnya, Nico menyampaikan pesan dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan mengajaknya membantu pemerintah di Istana.
“Ya saya bilang terima kasih, waktu, tenaga pikiran, ilmu, saya persembahkan ke negara,” kata Ngabalin, dikutip Kompas.com.
Seperti diketahui, Ali Mochtar Ngabalin bukanlah nama baru, mantan anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009 ini dulu dikenal sebagai pengkritik Jokowi.
Saat itu ia masih menjadi anggota dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Ngabalin juga dikenal sebagai anggota tim sukses (timses) pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Kala itu Ali Mochtar Ngabalin telah bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar).
Meski dulu sempat vokal melontarkan kritikan terhadap Jokowi, Ngabalin mengaku jika dalam dunia politik semua bisa berubah, hingga akhirnya ia mau bergabung dalam pemerintahan.
Ali Mochtar Ngabalin mengatakan alasannya mau bergabung dengan pemerintah saat ini adalah, supaya dapat menjadi penyambung antara kepentingan ulama dan pemerintah.
“Ya politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya,” ungkap Ngabalin.
Dilansir laman wikipedia, Ali Mocthar Ngabalin lahir di Fakfak, Papua Barat pada 1968 silam.’
Selain seorang politisi, Ngabalin juga dikenal sebagai seorang pengajar, dan mubaligh.
Sebagai kader Partai Bulan Bintang (PBB), ia pernah menjadi anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009 dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan II.
Kemudian pada tahun 2010, Ali Mochtar keluar dari Partai Bulan Bintang dan berpindah ke Partai Golkar.
Riwayat Pendidikan
Ali Mochtar Ngabalin merupakan lulusan pasca sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).
Setelah itu ia meraih gelar doktornya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Berikut rinciannya:
1. SD Inpres Fak-Fak (1980)
2. Madrasah Tsanawiyah Fak-Fak (1983)
3. Madrasah Aliyah Fak-Fak (1986)
4. Mualimin Muhammadiyah Makassar
5. IAIN Alauddin Makassar UP (1994)
6. PPS. Ilmu Komunikasi UI (2001)
7. Doktor dari Universitas Negeri Jakarta (2013).
Dalam karirnya, Ali Mochtar Ngabalin diketahui sebagai mubaligh dan pimpinan pondok pesantren.
Tak hanya itu, ia juga aktiv mengajar sebagai dosen luar biasa di sebuah institut agama Islam.
Selain jadi politisi, Ali juga sempat menjadi sebagai Ketua DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) serta menjabat direktur eksekutif di sejumlah lembaga nirlaba.[tn]