Ray: Rizal Ramli Yang Paling Siap Dengan Visi-Misi

Ray: Rizal Ramli Yang Paling Siap Dengan Visi-Misi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sangat tepat langkah yang diambil ekonom senior, Rizal Ramli (RR), dengan lebih dini mendeklarasikan diri maju ke arena Pilpres 2019.

Hal itu dikatakan Direktur Lingkar Madani (Lima) untuk Indonesia, Ray Rangkuti, dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Pergerakan Aktivis Relawan Rizal-Adhyaksa (PARRA 19) dengan tema "Presiden Pilihan Rakyat" di Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (9/5).

Ray sekaligus menyindir gerakan ganti presiden yang cuma mengusung tagar tapi tidak berani mengajukan calon untuk diusung. 

"Saya pribadi mengapresiasi (pencalonan RR). Bagi saya ini justru langkah yang lebih maju dibandingkan hanya mengusung tagline tapi enggak pernah muncul presidennya," kata eksponen gerakan mahasiswa ini. 

Dia tegaskan, RR adalah tokoh yang paling siap dengan visi dan misi sebagai calon presiden. Selain RR, tentu incumbent Joko Widodo yang sudah lama mengiklankan dirinya melalui program-program pemerintah.

"Yang dilihat itu bukan uang, darah biru, perahunya apa, tapi beliau (RR) dengan visi-misinya. Jadi orang ini mendesain sejak dari awal bahwa ia calon pemimpin 250 juta rakyat. Jumlah itu bukan main-main. Karena itu seorang pemimpin tidak bisa muncul tiba-tiba," tegasnya.

Meski belum ada partai politik yang tegas mendukung mantan Menko Maritim dan Sumber Daya itu, deklarasi pencapresan RR pada 5 Maret lalu memiliki poin tersendiri yakni mampu menarik perhatian publik dan elite-elite parpol.

Kata dia, seorang capres seharusnya bersikap berani seperti RR. Capres harus berani memunculkan sikap kritis dan ide-ide kreatif agar masyarakat cukup mendapatkan informasi soal calon pemimpin yang akan dipilih.

"Saya bayangkan presiden di masa yang akan datang ya begini. Setahun dua tahun sebelum Pemilu dia sudah bicara isu harian. Ayo dong bicara soal isu harian, apakah itu TKA, ataukah dolar, reklamasi, kasus terorisme. Ini ada Mako Brimob rusuh, apa sikapnya, apa pandangannya," tutur Ray. 

"Dalam rangka itulah kenapa calon presiden yang meskipun belum ada partai pendukungnya tetap kita dukung. Meskipun belum tentu setuju dengan calonnya, tapi perlu diapresiasi," tambah Ray.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita