www.gelora.co – Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet turut angkat bicara mengenai 200 nama penceramah rekomendasi Kementerian Agama (Kemenag).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (19/5/2018).
Ratna Sarumpaet mengatakan jika tugas Menteri Agama adalah mengatur atau mengurus administrasi serta fasilitas agama-agama yang ada.
Sehingga tak layak jika Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin justru berakting menjadi yang paling tahu soal agama.
@RatnaSpaet: Pak @lukmansaifuddin tugas Mentri Agama adalah mengatur/mengurus administrasi dan fasilitas agama2 yang ada.
Jadi jangan acting jadi yg paling tahu dan paling kuasa atas agama. Mikir!
Sebelumnya Ratna Sarumpaet juga mengatakan apabila keputusan yang dikeluarkan oleh Kemenag bisa membuat umat serta ulama menjadi terpecah belah.
@DondiZulheri: Seharusnya Kemenag tdk perlu memgeluarkan daftar Ustadz2 yg direkomendasikan utk berceramah,
Krn hanya akan menjadi sumber fitnah, perdebatan dan pertikaian antara sesama Ummat.
@RatnaSpaet: Entah untuk apa, Rezim ini hobby pecah belah. Ya anttar ummat beragama, ya antar ulama.
Diberitakan sebelumnya, Kemenag telah merilis 200 nama penceramah yang dapat dijadikan rujukan dalam mengisi kegiatan keagamaan.
Nama-nama tersebut dikeluarkan usai masyarakat banyak yang menanyakan siapa saja ustaz yang bisa mengisi kegiatan keagamaan.
“Selama ini, Kementerian Agama sering dimintai rekomendasi muballigh oleh masyarakat. Belakangan, permintaan itu semakin meningkat, sehingga kami merasa perlu untuk merilis daftar nama muballigh,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Lukman Hakim Saifuddin menegaskan jika nama-nama yang dirilis bukanlah nama sembarangan.
Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi oleh nama-nama tersebut.
Diantaranya, mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
Meski demikian, nama penceramah yang tak masuk daftar bukan berarti tak memenuhi kriteria tersebut.
Hal ini lantaran daftar nama tersebut bersifat dinamis dan akan dilakukan update secara resmi.
Sejumlah ustaz besar seperti Abdul Somad menjadi perbincangan setelah namanya tak masuk dalam daftar.
Di sisi lain, para penceramah lain juga buka suara dan mengaku tak pantas, bahkan ada yang namanya ingin dicabut dari daftar.
Lantaran nama-nama tersebut disinyalir bisa membuat para penceramah berseberangan dan berpotensi memecah belah.
Berikut rincian daftarnya:
[tn]