www.gelora.co - Polisi telah mengamankan pemuda yang menghina dan mengancam Jokowi melalui video. Menurut Polisi, pelaku sudah minta maaf dan mengaku motifnya hanya lucu-lucuan.
"Jadi, mengetes polisi, kira-kira polisi mampu tidak menangkap dia, jadi anak-anak ini bercanda lucu- lucuan tapi dia tidak tahu efeknya disana dan kemudian akhirnya polisi juga bisa mengetahui siapa dia," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018) malam, seperti dikutip Okezone.
Menanggapi hal itu, aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya melontarkan pertanyaan telak kepada pejuang anti diskriminasi.
“Hayo, mana suara para pejuang anti diskriminasi di Indonesia?” kata Mustofa melalui akun Twitter pribadinya @NetizenTofa, Kamis (24/5/2018), sembari mengunggah dua screenshoot berita yang kontras.
Satu berita berjudul “Hina Presiden di Facebook, Pelajar SMK Divonis 1,5 Tahun Penjara” sedangkan berita lainnya adalah tentang pemuda yang dibebaskan itu dengan judul “Motif ABG Pengancam Tembak Jokowi: Lucu-Lucuan, Ngetes Polisi.”
Hayo, mana suara para pejuang anti diskriminasi di Indonesia? pic.twitter.com/1TPBljrxfD— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) 24 Mei 2018
Pertanyaan Mustofa itu mendapat banyak tanggapan di Twitter baik yang pro maupun kontra. [tarbiyah]