www.gelora.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin tak memungkiri adanya motif politik dibalik penyebaran video mesum belakangan diisukan mirip dengan Keponakan Prabowo Subianto, Aryo Hasjim Djojohadikusumo.
"Munculnya video tersebut bukan tanpa maksud," ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/5).
Menurutnya, penyebaran video syur tersebut adalah bagian dari upaya politik penjatuhan citra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) sekaligus partainya, Gerindra.
"Ini tahun politik, apapun bisa terjadi, munculnya kembali video syur yg diduga mirip keponakan Prabowo jelas untuk menjatuhkan Gerindra dan Prabowo," ujarnya.
Namun menurutnya, skandal tersebut tidak akan terlalu berdampak terhadap citra Prabowo Subianto dan partainya karena nanti akan segera tenggelam dengan kasus lainnya.
"Tidak akan terlalu berdampak. Pemilu masih kurang lebih setahun lagi. Kasus video syur itu nantinya akan tertutupi oleh kasus2 lain yg lebih besar," imbuhnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada Majelis Kehormatan Dewan (MKD) selaku salah satu pihak yang berwenang menindak tuntas skandal yang diduga menyeret salah satu Anggota DPR RI tersebut secara bijak.
"Biasanya kalau kasus yg masuk ke MKD menguap dan diambangkan. Namun MKD zaman now harus mampu menindak pelanggaran etik bagi siapapun anggota DPR yg diduga melanggar etika dan moral. MKD harus memutus dengan objektif dan transfaran sehingga rakyat percaya pada wakilnya di MKD," pungkasnya.[rmol]