Peluru-peluru Amien Rais yang Diletuskan di Rakornas PA 212

Peluru-peluru Amien Rais yang Diletuskan di Rakornas PA 212

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Amien Rais kembali meletuskan peluru-peluru yang secara langsung maupun tak langsung meghantam Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Rakornas Persaudaraan Alumni (PA) 212. Peluru eks Ketua MPR itu ke Jokowi kali ini beragam, salah satunya terkait Pilpres 2019.

Rakornas PA 212 yang dihadiri Amien mengambil tempat di Aula Sarbini, Taman Bunga Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018). 'Tembakan' pertama Amien ke Jokowi langsung meletus saat politikus senior PAN itu memberikan sambutan.

Sambil menunjuk foto Jokowi, Amien mengatakan petahana Presiden RI itu akan dilengserkan Allah di 2019.

"Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya," kata Amien sambil menunjuk foto Jokowi.

Jokowi juga kena 'tembak' Amien Rais soal gaji para fungsionaris Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang angkanya ratusan juta rupiah. Memang, kritik Amien soal gaji BPIP tak langsung menyeret nama Jokowi. Namun, gaji para pejabat BPIP diatur lewat Perpres 42/2018 yang diterbitkan dan diteken Presiden Jokowi pada 23 Mei 2018. Perpres ini juga mengatur gaji Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah.

"Orang-orang yang sudah sepuh itu yang menjadi BPIP, kemudian mengejutkan hanya ongkang-ongkang, hanya tukar pikiran wah (digaji) Rp 100 juta lebih," kata Amien.

Saat mengkritik besaran gaji BPIP, Amien juga menyinggung prosesi ngunduh mantu Jokowi. Amien lalu mengungkit citra Jokowi, yang dianggapnya sederhana.

"Misalnya Pak Jokowi dikesankan presiden yang sederhana. Tapi ketika ngunduh mantu di Medan itu 3 hari 3 malam. Pasti puluhan miliar mendatangkan kuda, kereta kencana dari Solo beserta saisnya (kusir). Contoh kecil. Nah ini kan paradoks. Katanya sederhana ternyata bermewah-mewah," tuturnya.

Terakhir, Amien menyinggung kasus remaja pengancam Jokowi. ABG 16 tahun berinisial RJ itu mengancam akan memasung dan menembak Jokowi.

Amien membandingkan proses hukum RJ dengan proses hukum kasus ujaran kebencian lainnya. Menurut Amien, ada kasus lain yang lebih kecil dibanding kasus RJ tapi aparat penegak hukum langsung memproses tanpa pandang bulu.

"Ini saya kira pola yang makin membahayakan. Ada China yang kurang ajar yang mau menggal kepala Pak Jokowi lepas dari badannya, Pak Jokowi kacungnya, dan lain-lain nggak diapa-apakan," kata Amien.

Menurut Amien, ketidakadilan dan ketimpangan tersebut membuat masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahan Jokowi.

"Yang kayak gini ini membuat kita makin kehilangan kepercayaan dengan Pak Jokowi," pungkasnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita