www.gelora.co - Usulan pendamping Joko Widodo harus berasal dari kalangan tokoh muslim dibantah oleh politisi PDIP Eva Kusuma Sundari. Menurutnya syarat utama adalah keahlian di pemerintahan.
"Kan kita repot kalau mengambil orang, dia punya umat tapi di dalam tata kelola pemerintahan tidak punya skill," terang Eva di komplek DPR, Jakarta, Senin (30/4).
Wanita yang menjadi Ketua Kaukus Pancasila ini berpandangan jika kondisinya seperti itu maka akan merepotkan Jokowi nantinya.
Sehingga lanjut Eva, walaupun probabilitas tokoh muslim begitu tinggi di Indonesia, namun tetap menjadi kriteria kedua.
"Yang pertama tetap expertise-nya dulu, baru yang kedua muslimnya," pungkas anggota DPR.
Trend pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang harus tokoh muslim mengacu pada pengalaman Pilpres 2014.
Saat itu JK sebagai cawapres Jokowi merupakan ketua Dewan Masjid Indonesia dan Ketua Mustasyar PBNU.
Usulan pendamping Jokowi harus dari kalangan muslim yang berlatar belalang santri juga deras disuarakan oleh partai koalisi seperti PKB dan PPP. [rmol]