Lukman Hakim |
www.gelora.co - Rekomendasi daftar 200 nama penceramah atau mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag), terus menuai kritik dan panen hujatan.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais menyatakan, keputusan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu dapat memecah belah umat Islam.
“Umat Islam jadi resah dan malah mengakibatkan adu domba di antara umat Islam sendiri di Indonesia,” tegas dia dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jakarta, Minggu (20/5).
Keputusan tersebut juga dianggap Hanafi tidak relevan dengan kondisi Indonesia. Sebab, banyak penceramah yang belum tentu diketahui pemerintah, namun sangat dipercaya oleh masyarakat lantaran memiliki pengetahuan agama yang tinggi.
"Lebih baik pemerintah mencabut daftar itu, dan memikirkan langkah-langkah damai lainnya seperti misalnya mengelar silaturahmi penceramah di seluruh Indonesia agar dapat menjaga kesatuan umat Islam," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini juga mengatakan, dalih Kemenag bahwa daftar itu dibuat berdasarkan tiga kriteria, yaitu mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi, konteksnya tidak tepat.
“Saya yakin untuk mencermati para penceramah atau mubalig, umat Islam di Indonesia punya akal sehat untuk mencerna berbagai ceramah atau tausiyah keagamaan. Mereka tahu yang terbaik untuk ummat & agama,” demikian Hanafi Rais. [rmol]