www.gelora.co - Katib'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Staquf angkat bicara terkait pertemuanya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence.
Dia menyebut kesempatan tersebut dipakai Pence untuk menyampaikan bela sungkawa atas serentetan aksi teror yang terjadi Indonesia sepekan belakangan. Oleh sebab itu, AS menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama.
"Mike Pence menyatakan bahwa Pemerintahnya mendukung penuh upaya-upaya NU dan Indonesia untuk melawa radikalisme," sebut Yahya kepada kumparan, Senin (21/5).
Terkait kabar yang dihembuskan akun anonim twitter @Hulk_idn, mengenai NU menerima dana sebesar Rp 2 triliun dari AS, Yahya menegaskan hal tersebut hoaks.
"Tidak," ucap Yahya.
Baru saja informasi intelijen masuk lewat telegram | saat ini NU bekerjasama secara langsung dengan AS dalam rangka terorisme di Indonesia | pihak AS akan gelontorkan dana 2 Triliun ke pimpinan NU untuk menangkal terorisme | tentu ini ada niatan terselubung | *infovalid— Hulk (@Hulk_idn) May 19, 2018
Yahya diterima oleh Pence di Gedung Putih Washington. Dalam akun twitter Pence, pertemuan itu khusus membicarakan upaya menangkal radikalisme.
"Upaya mereka menangkal radikalisme Islam sangat krusial di Indonesia yang saat ini baru saja mendapat serangan keji terhadap umat Nasrani," jelas Pence.
Pence mengatakan, upaya NU meredam paham radikalisme akan didukung penuh oleh Negeri Paman Sam.
"Presiden AS (Donald) Trump akan bersama-sama NU dalam perjuangannya untuk kebebasan beragama dan melawan radikalisme.
[kumparan]