www.gelora.co - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membantah pernyataannya soal permintaan pemecatan Amien Rais dari PA 212 sebagai titipan istana. Menurutnya organisasi seperti PA 212 tidak boleh disusupi politik praktis.
"Nggak ada titipan. Kami berkewajiban, bermusyawarah. Nggak ada titipan-titipan," kata Ngabalin saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (31/5/2018).
Ngabalin sebelumnya mengatakan, Amien sudah memberikan dampak buruk bagi Persaudaraan Alumni 212. Sebab, berulang kali Amien menyerang Presiden Joko Widodo.
"Saya mengimbau, saya menyarankan, saya menasihati diriku dan semua yang merasa memiliki organisasi Persaudaraan 212 segera mengajukan nota protes, kepada Ketua Dewan Pembina Persaudaraan 212 untuk segera diberhentikan dan jangan merusak organisasi itu," ujar Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
"Tidak boleh organisasi itu dipakai untuk kepentingan politik, kepentingan sesaat, kepentingan berahi, kekuasaan politik siapa pun, termasuk kepada Ketua Dewan Pembina Pak Amien Rais. Saya langsung saja," kata Ngabalin.
Ketum PA 212, Slamet Maarif kemudian mempertanyakan maksud dari Ngabalin soal pemecatan Amien Rais itu. Slamet mengatakan, kritikan Amien terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo seharusnya diapresiasi dengan baik. Sebab dengan begitu terbuka dialog untuk memajukan bangsa.
"Siapa dia (ngabalin)? Apa urusannya? Ada titipan dari Istana? Itu sangat keliru. Sangat keliru beliau. Pertama, Pak Amien itu Ketua Dewan Penasihat bukan pembina. Pembina hanya satu yaitu Habib Rizieq," ujar Ketum PA 212, Slamet Maarif saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (31/5/2018).
[dtk]