
www.gelora.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono menyidir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mengurus sendiri akun Twitternya. Menurut dia, hal itu menyalahi ketentuan penggunaan Twitter.
Sebagai bagian dari koalisi pemerintah, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan tugas seorang presiden bukanlah fokus mengurus media sosial. Tetapi, kata dia, presiden memiliki tugas negara yang lebih penting.
"Presiden ini ngurus negara, Twitter salah satu komponennya," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
Plate menuturkan, warganet akan ribut jika Jokowi sibuk mengurus sendiri akun Twitternya. "Jangan sampai nanti justru rekan-rekan yang memberikan komentar begitu nanti presidennya sibuk ngurus Twitter, bukan ngurus negara," ungkapnya.
"Presiden kita ini presiden yang hebat, jangan sampai kita ganti presiden yang hebat ini dengan presiden yang hanya bisa urus Twitter seperti yang diharapkan teman-teman di sebelah itu," lanjutnya.
Terkait masalah keteledoran Admin Twitter Jokowi yang mengomentari akun JKT48, anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ini menegaskan, sudah ada pemberian sanksi dari Kantor Presiden. Sanksi itu berupa pemecatan.
"Saya kira dari Kantor Presiden sudah mengambil tindakan yang tegas dengan memberhentikan admin itu," ucapnya.
Diketahui, akun Twitter resmi Presiden Joko Widodo @jokowi mendadak jadi sorotan setelah muncul cuitan yang tidak biasa. Akun tersebut memposting tentang Senbatsu Uza pada Rabu (16/5) sakit.
Dari telusuran merdeka.com, akun @jokowi merespon postingan Twitter @Bebbyers tentang episode terbaru dari #Cerit48ebyOshi yang ke-15.
"Wuooohh mantab! Jadi teringat deg2annya di momen Senbatsu Uza minggu lalu," demikian bunyi cuitan akun Twitter Jokowi.[mdk]