Namanya Masuk Rilis 200 Muballigh Kemenag, Dahnil Anzar: Saya Tidak Pantas & Bukan Ahli Seperti UAS

Namanya Masuk Rilis 200 Muballigh Kemenag, Dahnil Anzar: Saya Tidak Pantas & Bukan Ahli Seperti UAS

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kementerian Agama (Kemenag) merilis daftar 200 nama muballigh yang direkomendasikan untuk mengisi kegiatan keagamaan umat Islam.

Selama ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kerap mendapatkan pertanyaan dari masyarakat terkait nama muballigh yang dianggap berkompeten dalam menyampaikan syiar.

Karenanya, Kemenag pun merilis 200 nama Muballigh yang dianggap memenuhi tiga kriteria penting, yakni mempunyai kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.

Nama-nama muballigh dalam daftar tersebut dihimpun dari masukan tokoh agama, ormas keagamaan, dan tokoh masyarakat.

Salah seorang yang namanya masuk dalam rilis tersebut adalah Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak.

Sedangkan nama Ustaz Abdul Somad (UAS) tidak tercantum dalam rilis.

Padahal sosoknya kini sedang naik daun dan digandrungi oleh beberapa pihak.

Memiliki nama lengkap Abdul Somad Batubara, ustaz kelahiran Simo Lama, Asahan, Sumatera Utara ini merupakan lulusan dari Universitas Al-Azhar, Mesir dan meneruskan jenjang S2 di Institut Daar al-Hadits al-Hasaniyyah, Maroko.

Selain berdakwah, Abdul Somad juga dipercaya untuk mengajar di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Nama Abdul Somad mulai moncer dan dikenal oleh khalayak semenjak dakwahnya tersebar luas melalui saluran Youtube.

Dalam pengajiannya, Abdul Somad kerap mengulas tentang berbagai persoalan Agama dan isu kontemporer.

Hal ini membuat Dahnil Anzar memberikan pendapatnya.

Melalui akun Twitter pribadinya, @Dahnilanzar, dirinya berterus terang dengan mengatakan jika tidak pantas masuk dalam rilis tersebut.

Menambahkan, dirinya menyayangkan jika UAS yang menurutnya berilmu tinggi tidak ada dalam rilis.

Dahnil Anzar (Twitter)

Masih Akan Terus Update

Menag menyampaikan jika daftar dalam rilis masih bisa berubah dan masih akan terus diupdate.

“Nama yang masuk memang harus memenuhi tiga kriteria itu. Namun, para muballigh yang belum masuk dalam daftar ini, bukan berarti tidak memenuhi tiga kriteria tersebut,” ujar Menag.

"Artinya, data ini bersifat dinamis dan akan kami update secara resmi," sambungnya.

Rilis daftar nama muballigh ini bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses para penceramah yang mereka butuhkan.

Langkah ini diharapkan akan memperkuat upaya peningkatan kualitas kehidupan beragama sesuai misi Kementerian Agama.[tnw]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita