Mardani Ali Sebut Video Pria Hina Presiden sebagai 'Hate Speech' Terparah hingga Sertakan #TidakLucu

Mardani Ali Sebut Video Pria Hina Presiden sebagai 'Hate Speech' Terparah hingga Sertakan #TidakLucu

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto mengatakan RJ alias S (16) tidak berniat menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam videonya yang viral di media sosial.

Berdasarkan pengakuan pelaku, Susanto mengatakan tindakan RJ hanya untuk lucu-lucuan.

“Yang bersangkutan mengaku hanya becanda, mainan saja apalagi ini tantangan bagi kelima temannya untuk lakukan tindakan itu,” ucap Susanto, Kamis (24/5/2018) seperti dikutip dari Tribunnews.

“Jadi sesungguhnya ia mengaku bukan hina presiden, semata-mata hanya untuk lucu-lucuan ke publik,” imbuh Susanto.

Dia juga melihat kasus ini dari sisi usia RJ yang masih anak-anak, latar belakang, dan kondisinya.

Menanggapi video hinaan yang dianggap lucu-lucuan, Ketua DPP Partai Keadlian Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menegaskan bahwa video itu tidak lucu sama sekali.


Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam akun Twitter @MardaniAliSera yang ia tuliskan pada Jumat (25/5/2018).

Mardani Ali mengatakan jika rakyat Indonesia sangat tersinggung saat kepala negaranya dihina sehebat itu.

Dirinya mengatakan video viral itu adalah ujaran kebencian terparah dari yang pernah ada.

Menggunakan #TidakLucu, Mardani membeberkan sejumlah alasan mengapa video viral itu tidak lucu sama sekali.

Inilah 6 cuitan Mardani Ali Sera:

1. Tentu rakyat Indonesia sangat tersinggung kepala negaranya disebut kacung dan sangat marah karena diancam2 bunuh. Mungkin ini hate speech terparah dari yg pernah ada. Kami menyaksikan tidak ada lucu2nya sama sekali video itu. Kita harus edukasi. #TidakLucu

2. Kita tidak sedang mempertentangkan pelaku dari orang kaya/ miskin, pribumi/non pribumi, remaja/ dewasa. Tapi tentang pendekatan hukum serta kekuasaan yg dilakukan terhadap perlakuan2 sejenis, bahkan jenis yg ringan. #TidakLucu

3. Jika kita ikuti banyak media, kita akan dapati betapa banyak orang/ remaja di tangkap karena hal sepele, yg mungkin mereka membuat kritik atau lucu2an kpd pemerintah di socmed. Lalu berakhir dipersidangan, padahal kata maaf sudah disampaikan. #TidakLucu

4. Untuk video yg Viral kemarin: Ucapan Maaf dan Hadir dengan orang tua tentu bagus. Dan ini bisa jadi edukasi untuk semua. Ini bisa menjadi pelajaran dan juga “hukum” bagi pelaku agar jera. Krn memalukan nama keluarga. #TidakLucu

5. Karena itu perlakuan serupa mestinya diterapkan pada kasus2 sebelumnya. Jangan main tangkap dan pendekatan kekuasaan. Jika kasus berat ini gunakan pendekatan edukasi dan kasus lain gunakan pendekatan kekuasaan maka pemerintah sedang menggali kuburnya sendiri. #TidakLucu

6. Membuat jera pelaku dengan hukum yg adil untuk semua golongan dan gunakan pendekatan keluarga agar kejadian serupa tidak terulang, mari lawan hoax, mari lawan hate speech. Gunakan socmed dgn bijak. Jangan buat Lucu2an yang #TidakLucu,” tulis dia.

[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita