Layani Berobat Gratis dengan Mengaji Satu Juz Alquran

Layani Berobat Gratis dengan Mengaji Satu Juz Alquran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ada cara unik dilakukan seorang dokter di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupatan Cianjur, Jawa Barat dalam melayani pasiennya. Di fasilitas kesehatan miliknya, yakni Klinik Harapan Sehat, dokter bernama Yusuf Nugraha mendedikasikan hidupnya melayani masyarakat sekitar dalam mendapatkan fasilitas kesehatan. Bahkan Yusuf tidak menarik bayaran alias gratis, khusus bagi warga yang tidak mampu.


Dia menceritakan, Klinik Harapan Sehat dibangun pada 2008. Sejak didirikan, klinik tersebut sudah memiliki program pengobatan gratis bagi warga tidak mampu. "Meskipun gratis, tapi program itu tidak jalan. "Akhirnya kita evaluasi," kata Yusuf saat berkunjung ke Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim Nomor 38, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2018).

Dokter muda ini menceritakan, saat itu ada seorang warga yang berobat di kliniknya. Saat itu warga tersebut tidak mampu menebus obat yang harganya Rp200 ribu. Pasien mengaku hanya punya uang Rp10 ribu.

"Saat itu saya bilang, kalau tidak mampu, tidak apa-apa karena gratis. Saya pikir pasien itu akan berkata ya sudah. Tapi jawabannya di luar dugaan. Pasien itu mengatakan saya sudah mengumpulkan uang ini, maka saya harus bayar," tutur Yusuf.


Perbincangan dengan pasien tersebut menjadi evaluasi bagi Yusuf untuk membuat program berobat gratis bagi pasien tanpa menimbulkan perasaan rendah diri. "Ternyata memberi harus menggunakan seni. Kalau memberi saja, bisa disalahartikan atau tidak tepat sasaran," timpalnya.

Akhirnya, Yusuf memiliki ide agar program berobat gratisnya tetap berjalan, yakni warga yang tidak mampu dapat berobat dengan menukar 10 botol plastik. Cara itu untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik demi menjaga lingkungan hidup.

Desa Sukasari yang mayoritas muslim juga menjadi inspirasi bagi Yusuf dalam mewujudkan keinginannya itu. Caranya, warga dapat berobat gratis dengan membaca satu juz Alquran. Kebetulan warga Sukasari, Cilaku mayoritas muslim.


"Sebenarnya tanpa itupun, mereka tetap dapat berobat gratis. Itu saya gunakan untuk menjaga harga diri mereka," ujarnya.

Sebelum melaksanakan program tersebut, dia terlebih dahulu berkonsultasi dengan tokoh agama setempat atau ustaz setempat khawatir menimbulkan salah paham di tengah masyarakat. "Hasilnya, tidak ada masalah," katanya.

Mekanismenya, kata dia, pasien mengisi formulir untuk mengaji satu juz. Lalu pasien dibawa ke musala di sekitar klinik. "Karena mayoritas umat muslim, ternyata (membacanya-red) lebih satu dari juz," ujarnya.

Kepada pasien, dia mengaku selalu meminta untuk didoakan agar diberikan kekuatan. "Berdoa juga agar meminta kesembuhan. Kita yakin dengan yang di Atas (Allah SWT-red)," tuturnya.

Lalu bagaimana dengan pembiayaan klinik, Yusuf mengungkapkan menerapkan sistem subsidi silang. Artinya, biaya pengobatan dari warga mampu untuk membiayai warga yang tidak mampu.

Yusuf datang ke Gedung SINDO bersama para lansia yang tergabung dalam komunitas Harapan Sehat. Rombongan diterima langsung oleh Direktur Utama KORAN SINDO, Sururi Alfaruq dan Direktur Sales dan Marketing KORAN SINDO Lia Marliana. [sindonews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita