www.gelora.co - Keluarga M Rizki Saputra (10 tahun) yang meninggal akibat datang ke Monumen Nasional (Monas) untuk menukar kupon dengan sembako dalam acara yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI), Ahad (28/4), menginginkan adanya pertanggungjawaban dari pihak panitia. Hingga saat ini, belum ada pertanggungjawaban dari pihak panitia kepada pihak keluarga korban.
Ketua RT 12 RW 13, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Sujiwanto mengungkapkan, belum ada pihak yang mengatasnamakan panitia FUI yang mendatangi keluarga korban. Keluarga korban juga masih terkejut dengan tragedi yang menimpa anggota keluarganya tersebut.
"(Keluarga masih) Bingung, jadi mau nuntut pertanggungjawaban panitianya sampai mana gitu. Itu doang," kata Sujiwanto saat ditemui di lokasi, Rabu (2/5).
Sujiwanto mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut kasus tersebut untuk diusut secara tuntas. Namun, keluarga menuntut adanya pertanggungjawaban dari pihak panitia.
"Jadi saya tanya Bu Kokom (panggilan bu Komariah) maunya apa, kalau nuntut sampai tuntas keluarganya gak mau. Di visum dan di gali (kuburannya) gak mau. Karena udah tenang (almarhum). Takutnya kalau diusut sampai tuntas kan di visum. Cuma dia nuntut tanggung jawab panitianya aja," tambah Sujiwanto.
Sebelumnya, Ketua Forum Untukmu Indonesia (FUI) Dave Santosa angkat bicara terkait jatuhnya korban jiwa dalam pelaksanaan pembagian sembako murah di Monas. Mengenai kedua anak kecil yang menjadi korban, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Namun, menurut Dave, panitia telah berkunjung ke rumah korban dan menyatakan belasungkawa.
"Mereka sudah menyatakan ikhlas dan tidak ingin memperpanjang. Di luar mereka korban atau bukan. Biar nanti polisi yang menjelaskan hasil penyelidikan," katan Dave, Selasa (1/2).
Ia membantah, meninggalnya dua anak saat acara di Monas lantaran berdesakan mengantre sembako. Dari hasil evaluasi panitia, Dave mengatakan tak menerima laporan terjadinya desak-desakan atau bahkan ada keributan saat acara.
[rol]