Kapolri: Masih Ada 500 Terduga Teroris JAD-JAT yang Berkeliaran

Kapolri: Masih Ada 500 Terduga Teroris JAD-JAT yang Berkeliaran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap teror bom di tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh satu keluarga.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak ini merupakan jaringan JAD-JAT yang baru saja pulang dari Suriah, belajar strategi teror.

"Pertanyaan ini kelompok mana? Tidak lepas dari kelompok JAD JAT yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers mendampingi Presiden Jokowi di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (13/5/2018).

"Di Indonesia JAD dipimpin Aman Abdurahman yang ditahan di Mako Brimob. Kemudian kelompok pelaku satu keluarga terkait sel JAD yang ada di Surabaya. Dia ada lah ketuanya Dita ini," ungkap Kapolri.

Tito mengungkapkan, hasil investigasi tim Polri, saat ini masih ada 500-an orang lagi yang masih berkeliaran. Mereka semua baru saja pulang dari Suriah.

"Yang kembali dari Suriah 500 (orang), termasuk di antaranya keluarga ini," ungkap Tito.

Mereka inj ke Suriah bergabung dengan ISIS dan kembali ke Indonesia. Mereka di ISIS belajar strategi teror, kemiliteran dan membuat bom.

Sayangnya, lanjut dia, ketika mereka kembali ke Indonesia, UU Teroris Indonesia tidak bisa menghukum atau mengambil tindakan.

"(Makanya) Revisi UU jangan terlalu lama, sudah 1 tahun. Kita tahu sel-sel mereka tapi kita tidak bisa (mengambil tindakan). UU 15/2003. Kita akan bisa bertindak kalau mereka melakukan aksi," Tito menjelaskan. 

Diketahui, pagi tadi, ledakan mengguncang Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja Pentakosta di Jalan Arjuna, Surabaya, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Hingga saat ini, sebanyak 11 orang tewas. Sementara itu, 41 orang mengalami luka-luka. Dan delapan jenazah belum bisa dievakuasi karena bagian tubuhnya sudah tidak utuh. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita