www.gelora.co - Presiden Joko Widodo dianggap gagal membina anggota kabinetnya. Terutama terhadap Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Salah satu contohnya yakni sikap Sri yang tidak memenuhi undangan berdebat terkait utang luar negeri. Padahal Jokowi sendiri mengizinkan menterinya untuk berdebat berbasis data.
Koordinator Aspirasi Indonesia, Lieus Sungkharisma menjelaskan dirnya sangat prihatin dengan hal tersebut.
Menurutnya belum selesai memimpin pemerintahan, menteri yang ditunjuk sendiri oleh Jokowi sudah ada yang membelot dari perintah.
Lieus khawatir jika Jokowi melanjutkan pemerintaan dua periode, akan banyak lagi menteri yang tidak taat perintah.
"Kalau Pak Jokowi untuk hal yang begitu aja enggak sanggup. Jangan kita paksa lagi (untuk jadi presiden 2019-2023) Kasihan. Kamsia dah. Cukup sampai dengan tahun 2019," ujarnya saat ditemui di Restauran Kopi Oey, Gajah Mada, Jakarta Barat, Rabu (23/5).
Lebih lanjut, Leuis menilai jika Sri mengikuti arahan presiden, maka masyarakat pastinya percaya dengan kepemimpinan Jokowi.
Untuk itu jugalah dirinya berupaya agar debat Sri tentang utang luar negeri benar-benar telaksana. Bahkan dirinya siap sebagai pihak yang menyediakan tempat untuk pelaksanaan debat Sri dengan ekonom senior Rizal Ramli.
Surat kesediaan siap memfasilitasi debat juga telah dikirmkannya ke Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Namun sayang, surat permohonan tersebut tak mendapat respon. Meskipun dirinya sudah lima kali bolak-balik ke Kemenkeu untuk mengantarkan surat yang isinya sama persis.
"Saya lima kali ke Departemen Keuangan. Stafnya bilang, suratnya sudah di meja ibu, cuma enggak keluar itu disposisi," sesalnya. [rmol]