www.gelora.co - Sudah seringkali Jokowi bersikap tidak tahu atas kebijakan yang dikeluarkannya sendiri. Pernyataan seperti ini justru menunjukkan Jokowi amnesia dalam memimpin pemerintahan.
"Tentu kita masih ingat kisruh lima hari sekolah, yang sampai hampir membenturkan dua ormas besar di negeri ini Muhammadiyah dan NU," ulas koordinator Komunitas Reakwan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat dalam keterangannya.
Padahal kebijakan Lima Hari Sekolah adalah hasil rapat terbatas yang dipimpin oleh presiden. Tetapi karena kebijakan itu ditolak sebagian ormas NU, maka Jokowi pun membatalkan.
"Berarti dia lupa bahwa sekolah lima itu dilaksanakan Mendikbud karena perintahnya," terang Amirullah.
Belum lagi, lanjut Amirullah, pernyataan yang dikeluarkan Jokowi beberapa hari lalu yang berkaitan pergantian direktur utama Pertamina.
"Jokowi mengatakan dia tidak mengetahuinya ini kan aneh, masak seorang presiden tidak tau bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno adalah bawahannya, apalagi Pertamina adalah salah satu BUMN vital di negeri ini," sangsinya.
Dia khawatir nasib serupa juga nantinya dialami Peraturan Presiden 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
"Bisa saja akan dibantahnya karena banyaknya penolakan yang dilakukan oleh rakyat, terutama kelompok-kelompok buruh," cetusnya.
Sepengetahuan dia, sikap Jokowi tidak mengetahui dan membantah seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang menderita amnesia. Dan bila tetap dipertahankan berkuasa maka besar taruhannya bagi negeri ini.
"Oleh karena itu kami akan melakukan gerakan 2019 Ganti Presiden," tegasnya.[rmol]