Inilah Ucapan Soeharto Dan Cak Nur Yang Terkenal Saat Reformasi

Inilah Ucapan Soeharto Dan Cak Nur Yang Terkenal Saat Reformasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ekonom senior Rizal Ramli merupakan saksi kunci peristiwa Reformasi 98 yang ditandai dengan kejatuhan Presiden Soeharto yang sudah 32 tahun berkuasa.

"Waktu itu Pak Harto ingin Komite Reformasi dibentuk, draftnya disusun oleh Menseskab Pak Saadillah Mursjid," kata RR biasa disapa saat mengisahkan peristiwa reformasi 98 di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Senin, (21/5).

Saat itu, sambung RR, tokoh-tokoh seperti Gus Dur dan Emha Ainun Najib setuju atas usul Soeharto tersebut. Hanya satu orang yang tidak setuju yakni Nurcholish Madjid.

"Ucapan Nurcholish Madjid terkenal bilang Pak Harto ‘wes wareg’ (sudah kenyang) Pak Harto marah dan bilang 'aku ndak patean' (aku sudah tidak ingin lagi)," ulas RR.

Sebenarnya sewaktu Sidang Umum MPR bulan Maret 1998, Soeharto sudah berkeberatan untuk dipilih lagi sebagai presiden. Namun karena dorongan sekelilingnya, Soeharto menjabat kembali ketujuh kalinya.

"Saya minta ucapan Nurcholish Madjid yang pantas dikutip. Ucapan Soeharto juga menjadi headline di beberapa media. Tumben saat itu media berani nulis? Biasanya nggak berani," seloroh RR. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita