Shohibul menegaskan, ide tersebut tidak luar biasa.
"Aduh, jangan segala hal dikomentari, gitu gitu biasa lah," ujar Shohibul ketika ditemui di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (2/5).
Dia meminta publik untuk memahami kondisi Jokowi dengan segala kesibukannya. Menurutnya, semakin banyak yang komentar, bisa jadi akan membuat Jokowi tertekan.
"Kasihan nanti Pak Jokowi gak mau pidato lagi," jelasnya.
Jokowi melontarkan ide itu di acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrembangnas) dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/4).
Dalam pidato itu Jokowi memaparkan tentang komoditas yang paling mahal di dunia bukan emas, melainkan bisa kalajengking. Kata dia, bisa kalajengking ini berharga 10, 5 juta dolar AS per liter atau jika dirupiahkan mencapai Rp 145 miliar per liter.
Atas alasan itu dia meminta kepada para kepala daerah untuk mengumpulkan racun kalajengking jika ingin kaya, ketimbang harus mengkorupsi uang rakyat.
"Pak gubernur, pak bupati, pak walikota kalau mau kaya cari racun kalajengking," jelasnya.[rmol]