www.gelora.co - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal bisnis racun kalajengking menuai polemik. Dipertanyakan apakah Jokowi melontarkan pernyataan tersebut didasari oleh penelitian yang valid dan berdasarkan studi.
"Apakah bisnis ini sangat layak dan berkesinambungan dalam jangka panjang? Apakah benar secara ekonomi sudah dihitung rugi labanya?" ucap aktivis senior Hatta Taliwang melalui pesan elektronik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/5).
Hatta juga mempertanyakan jika memang ternak kalajengking bermanfaat, apakah telah diuji coba bagaimana cara ternaknya. Misalnya, menyangkut lingkungan, ketersediaan pakan dan ketahanan kalajengking dalam pergantian musim.
Jokowi mengatakan, nilai per liter racun kalajengking jika dirupiahkan mencapai Rp 152 miliar. Namun Hatta yakin Jokowi tidak tahun akan diekspor kemana, dan negara mana saja yang membutuhkan racun kalajengking.
"Berapa peternak yang dibutuhkan untuk menjamin kelancaran dan kontinuitas produksi ekspornya. Apakah cuma Indonesia yang punya potensi besar, tak ada negara pesaing lainnya?" ucap anak angkat Jenderal Besar (TNI) Abdul Haris Nasution itu.[rmol]