Habiburokhman: Sekarang Ada yang Takut dengan Takjil, Semakin Yakin #2019GantiPresiden

Habiburokhman: Sekarang Ada yang Takut dengan Takjil, Semakin Yakin #2019GantiPresiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co – Pembagian makanan takjil yang dilakukan oleh Komunitas Relawan Sadar Indonesia atau Korsa di Kawasan Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat mengundang perhatian lantaran adanya stiker yang bertuliskan #2019GantiPresiden.

Menanggapi isu tersebut, PDI-P menganggap makanan untuk takjil berstiker ganti presiden 2019 mencuri start kampanye.

Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP, Eva Kusuma Sundari meminta KPU selaku penyelenggara pemilu turun tangan.

Sedangkan Kadiv Advokasi sekaligus Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan jika kini terdapat oknum yang takut dengan takjil.

Tak hanya itu, dirinya tak memungkiri semakin yakin untuk #2019GantiPresiden.

@habiburokhman: Setelah takut dengan kaos sekarang ada yang takut dengan takjil, semakin yakin Insya Allah #2019GantiPresiden


Sedangkan menurut Bawaslu dengan tegas menyatakan perihal takjil #2019GantiPresiden itu tidak ada unsur pelanggarannya.

Sarat Kepentingan Politik

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Bidang Otonomi Daerah Syahrul Yasin Limpo menyayangkan peristiwa pembagian takjil tersebut.

Menurutnya, kegiatan tersebut sarat dengan kepentingan politik.

Menambahkan, dirinya menyarankan pembagian takjil seharusnya didasari dengan tulus ikhlas dengan ditujukan untuk mencari ridho di bulan ramadan.

“Menurut saya sangat tidak tepat dipakai untuk sebuah pendekatan politik yang menumpangi keiklasan Ramadhan. Oleh karena itu, harusnya tulus saja berikan yang terbaik kepada seluruh orang,” kata Syahrul Yasin Limpo di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/3018) dikutip dari Tribunnews.

Pihaknya berharap dengan kejadian ini dapat dijadikan pelajaran agar selanjutnya kehidupan umat muslim tidak terganggu dan dapat menjalankan ibadah di Bulan Ramadan dengan khusuk.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita