www.gelora.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengaku tak setuju kalau insiden massa #2019GantiPresiden di acara car free day (CFD) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Minggu (29/4) disebut sebagai tindakan persekusi atau intimidasi.
"Kalau itu dianggap persekusi atau apa saya rasa sih enggak," katanya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/4).
Menurutnya, jika melihat kerumunan banyak orang dari kubu sebelah, seharusnya orang berkaos tanda pagar (tagar) #DiaSibukKerja dengan sendirinya menyingkir, bukan malah nekat masuk ke dalam kerumunan #2019GantiPresiden yang jumlahnya jauh lebih besar.
"Kemarin pas saya lihat videonya sendirian kok jalannya," imbuh Ferry.
Jika masih memaksakan untuk masuk ke dalam kerumunan kubu sebelah yang jumlahnya jauh lebih besar, maka itu sama saja dengan memancing amarah massa.
"Saya misalkan pakai kaos #2019GantiPresiden terus cuma sepuluh orang terus di situ ada ribuan orang yang dua periode, terus saya nekat ke sana ya mancing lah itu namanya. Ya sudahlah," ujarnya.
Ferry mengimbau para simpatisan #2019GantiPresiden untuk tidak mudah terpancing dengan segala sesuatu yang mencoba melakukan provokasi massa.
"Maksud saya mungkin dari pihak teman-teman yang apa yang #2019GantiPresiden ini harus hati-hati ini bisa digunakan oleh pihak yang nggak suka juga. Karena itu bisa juga sengaja memprovokasi juga bisa. Kan bisa aja melipir pakai jalan yang lain lah atau kemana kan juga bisa ini sengaja menghampiri kerumunan orang yang lebih besar," pungkasnya.[rmol]