www.gelora.co - Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, sosok ekonom senior Dr. Rizal Ramli bisa saja menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto jika diusulkan oleh partai koalisi.
Pasalnya, menurut dia, Gerindra yang sudah mendapatkan jatah capres untuk Prabowo sudah tentu menyerahkan domain cawapres kepada partai koalisi.
"Penentuan cawapres kan domainnya koalisi. Dibicarakan sama-sama partai politik lain. Gerindra itu sudah enggak ngomong di situ lagi, karena calon presidennya sudah Pak Prabowo," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/5).
"(Namun) wajar partai politik yang ikut mendukung Pak Prabowo berharap calon wakil presidennya dari partai dia. Itu menurut saya wajar. Mereka lima tahun cari suara, mempertahankan suara dan lain sebagainya," lanjut Habiburokhman.
Hal itu diungkapkannya menyusul hasil survei yang dirilis oleh Indonesia Development Monitoring (IDM) kemarin. Dalam survei IDM, khususnya pada simulasi 5 nama dan 3 nama. Pada simulasi 5 nama, RR menduduki posisi ketiga dengan 11,9 persen. Berada di bawah Prabowo di urutan pertama dengan 40,1 persen, dan petahana Joko Widodo di urutan kedua dengan 26,4 persen.
Rizal Ramli mengalahkan tokoh lain seperti mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sedangkan untuk simulasi tiga nama, lagi-lagi RR di urutan ketiga dengan 13,7 persen. Posisi pertama Prabowo dengan 47,1 persen, dan Jokowi 29,6 persen. Sedangkan yang tidak menjawab 9,6 persen.
Kata Habiburokhman, tingginya tingkat elektabilitas bisa saja karena kamampuan Rizal Ramli yang sangat mahfum untuk mengatasi segala persoalan ekonomi bangsa.
Habiburokhman mengakui bahwa selama ini, RR dan Prabowo memiliki hubungan yang dekat. Kedekatan itu dikarenakan keduanya memiliki pemikiran yang sama soal ekonomi bangsa.
"Pak Prabowo itu kan orang yang sangat berminat di bidang ekonomi. Berbagai macam argumentasi beliau berdasarkan pemahaman soal ekonomi. Jadi keduanya punya pemahaman yang sama. Bahwa kita tidak dalam kerangka menjalankan sistem ekonomi yang ideal saat ini. Itu no problem," urainya.
Makanya, dia menekankan, kalau pun nanti tidak terpilih menjadi seorang pendamping Prabowo, tenaga dan pikiran RR terkait ekonomi masih sangat dibutuhkan.
"Saya melihat saat ini bukan siapa dapat apa. Jadi peluang Pak Rizal Ramli bergabung dengan koalisi Pak Prabowo sangat besar. Walaupun bukan menjadi wakil presiden, dan tidak harus menjadi wakil presiden. Mungkin bisa menjadi Menko Perekonomian atau semacam menteri seniorlah, entah apa bahasa UU nanti. Tapi pengalaman beliau tentu akan sangat berharga ketika Pak Prabowo sudah menjadi presiden," pungkas Habiburokhman.[rmol]