www.gelora.co - Acara diskusi Refleksi 20 Tahun Reformasi: Indonesia Darurat Korupsi yang digelar di Star Hotel Semarang, Selasa 29 Mei 2018 mengundang beberapa tokoh untuk menjadi narasumber. Hadir di lokasi Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung, serta calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said.
Dalam diskusi tersebut, dinilai cita-cita reformasi yang diidamkan belum banyak terwujud dalam 20 tahun jni. Bahkan, saat ini banyak yang tercecer dalam sejarah reformasi.
Sudirman Said mengungkapkan salah satu keuntungan reformasi adalah adanya pilkada langsung. Tapi di sisi lain, hal tersebut menjadikan korupsi merajalela.
"Hampir semua pimpinan lembaga tinggi negara ditangkap KPK. Mulai dari DPD, MK, DPR. Ratusan kepala daerah juga ditangkap. Ini sudah
termasuk keadaan darurat korupsi," kata Sudirman.
Selain jumlah orang yang ditangkap, jumlah nilai yang dikorupsi juga fantastis.
"Sekarang rekornya adalah e-KTP yang dihitung sampai Rp 2,5 triliun. Karenanya, jika ada ungkap kasus dengan jumlah di bawah itu, dianggap biasa. OTT KPK cuma Rp 5 miliar, Rp 100 miliar, biasa. Padahal tindakan korupsi itu sendiri sudah termasuk tsunami moral," tegasnya seperti dikutip merdekacom.
Selain tiga orang tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut diundang, namun sayang Ganjar memilih tidak hadir.
Ketidakhadiran Ganjar pun disayangkan Rocky Gerung:
Saya gembira berdiskusi dengan para mahasiswa dan akademisi Jawa Tengah. Argumennya kuat. Sayang gubernur Ganjar tak hadir. https://t.co/rdpttMbRsz— Rocky Gerung (@rockygerung) 29 Mei 2018