www.gelora.co - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memandang positif arah demokrasi Indonesia. Ia menyatakan mesin demokrasi hasil reformasi 98 yang ada saat ini memiliki kecepatan dan kapasitas yang luar biasa.
"Kita ini sudah ibarat mobil Ferrari, tergantung bagaimana sopirnya. Tapi kalau sopirnya bajaj ya sulit," seloroh Fahri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/5).
Dalam kecepatan tinggi itu, Fahri menegaskan seorang sopir harus lihai alam mengemudikannya. Jika tidak maka akan merusak mobil itu sendiri.
"Jadi nggak ada demokrasi yang kebablasan, yang ada adalah kebebasan yang kebablasan, akhirnya menabrak rule of the law," bebernya.
Oleh karena itu ia terus melakukan kritik kepada presiden selama masih dalam koridor demokrasi yang baik.
"Kritik di kita sangat dikehendaki, pergantian presiden juga dalam 5 tahun sah. Jadi kalau ada 2019GantiPresiden itu sah secara konstitusi kita," pungkasnya.[rmol]