www.gelora.co - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan kritikan kepada pemerintah yang menurutnya takut untuk diganti.
Fahri juga menyarankan kepada para pejabat yang sudah purna tugas untuk menyambut masa pensiun politik dengan sukacita.
Dirinya pun membuat tagar #PresidenBaru2019 sebagai gantinya dari tagar #2019GantiPresiden yang selama ini dilarang dan menjadi momok.
Melalui akun twitternya, @Fahrihamzah mengatakan:
"Pemerintah jangan takut diganti. Jadi rakyat biasa enak juga kok.
Sambutlah masa pensiun dari politik dengan sukacita.
Main larang itu nanti bikin hutang janji lagi.
Lagian siapa yg bisa larang? Makanya kita bikin lagi #PresidenBaru2019.
Kalau keberatan bikin aja lawannya!"
Pemerintah jangan takut diganti. Jadi rakyat biasa enak juga kok. Sambutlah masa pensiun dari politik dengan sukacita. Main larang itu nanti bikin hutang janji lagi. Lagian siapa yg bisa larang? Makanya kita bikin lagi #PresidenBaru2019. Kalau keberatan bikin aja lawannya!— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) May 6, 2018
Sebelumnya, Fahri mengatakan percakapan yang sehat menjelang Pilpres itu perlu dan ada manfaatnya buat rakyat.
Dirinya pun menegaskan jika adu tagar merupakan hal yang wajar dan sah, serta meminta pemerintah untuk tidak ikut campur dalam perang tagar yang menghiasi dunia maya.
"Percakapan menjelang Pilpres itu sehat dan perlu. Karena manfaatnya buat rakyat. #AduTagar itu sehat, adu jotos jangan.
Dulu sebelum ada #2019GantiPresiden sudah ada #Salam2Jari #Jokowi2Periode biasa aja.
Pemerintah jangan terlibat. Duduk manis aja."
Percakapan menjelang Pilpres itu sehat dan perlu. Karena manfaatnya buat rakyat. #AduTagar itu sehat, adu jotos jangan. Dulu sebelum ada #2019GantiPresiden sudah ada #Salam2Jari #Jokowi2Periode biasa aja. pemerintah jangan terlibat. Duduk manis aja.— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) May 6, 2018
Fahri menginisiasi tagar #PresidenBaru2019 lantaran menurutnya tagar #2019GantiPresiden dilarang karena agak ofensif.
Karena tagar:DILARANGmaka mulai sekarang pakailah tagar:Memang yg pertama agak ofensif sementara yang baru lebih persuasif....😃😃😃
— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) May 6, 2018