www.gelora.co – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah tampak menulisakan sebuah catatan dengan tagar #AkuKacungAllah.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (27/5/2018).
Fahri Hamzah mengaku tagar tersebut ia bisikkan kepada dirinya sendiri di pagi hari.
Ia lantas memberikan pengertian kata ‘kacung’ yang saat ini dianggap sebagai tanda ketertinggalan hingga hilangnya kemerdekaan.
Ia lantas menyinggung pimpinan tertinggi Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Fahri mengatakan jika Jokowi bukanlah ‘kacung’.
Oleh karenanya, Jokowi harus sadar dan jangan sampai ada yang bisa mengatur dirinya, karena ialah pemegang tampuk kuasa tertinggi bangsa Indonesia.
Berikut postingan lengkap Fahri Hamzah terkait hal tersebut.
“#AkuKacungAllah,
Begitu aku berbisik pada diriku pagi ini, Ramadhan ke-11 memasuki sepuluh ke-2 yang penuh ampunan.
Di luar, orang sedang berbincang tentang kacung yang lain.
Kacung2 manusia yang latah dan tak berdaya.
Manusia saling memangsa.
Kacung itu, bahasa Jawa yang baik, jadi nama anak laki-laki artinya pesuruh, tapi kita telah memberi makna politik.
Kacung, jongos dan sejenisnya adalah pertanda ketertinggalan, ketidakberdayaan dan ketertindasan.
Hilangnya kemerdekaan. #AkuKacungAllah
Dan makna yang mengikutinya, melahirkan perasaan ditindas, dikendalikan, dipakai, dan hilang ya kemerdekaan.
Maka seorang politisi mengatakan, “kita bukan bangsa kacung!” Atau seorang anak ingusan mengatakan, “jokowi kacung gua!”. Ada apa dengan kacung? #AkuKacungAllah
Aku mencoba membaca keadaan manusia pada zaman ketika kita ingin saling mendominasi.
Mungkin karena kita terancam oleh kecepatan kata-kata dan khayalan menjadi kenyataan sehingga kita terasing dan gagal mencari teman sejati. Ini alienasi. #AkuKacungAllah
Mendominasi itu tidak baik. Perbudakan telah ditolak oleh Ummat manusia.
Meng-kacung-kan orang itu jahat.
Tapi lebih baik lagi kalau kita melahirkan kesadaran tentang Jatidiri yang kuat.
Bahwa manusia itu merdeka dan kita adalah pelopor kemerdekaan itu. #AkuKacungAllah
Itulah keseluruhan sejarah Indonesia, sejarah tentang belajar menjadi diri sendiri, menemukan makna kemerdekaan sejati, lalu bersatu, melawan dan merdeka serta mempertahankannya sampai titik darah terakhir.
Kita Gak peduli yang penting kita merdeka atau mati. #AkuKacungAllah
Mahal kemerdekaan itu, diproklamasikan #9Ramadhan1334 atau dua hari lalu.
Tapi lebih mahal kesadaran menjadi manusia merdeka sebab itukah kesadaran yang akan menjaga Indonesia dari kemungkinan kolonial baru. #AkuKacungAllah
Menjadi manusia merdeka yang bebas adalah kesadaran inti dalam iman.
Sebab hanya dengan cara itu kita memurnikan ikatan dengan Tuhan.
Inilah sejatinya tauhid. “Inilah ciri insan kamil” kata Bung Karno dalam suatu peringatan maulid di Istana negara. #AkuKacungAllah
Maka terimalah aku atau siapapun menjadi manusia merdeka.
Manusia yang akan datang kepada Allah kelak di akhirat dengan pertanggungjawaban merdeka.
Bukan mereka yang dipenuhi rasa takut sehingga tak berani bertanggungjawab sendiri. #AkuKacungAllah
Pak jokowi, bapak bukan kacung sampai bapak sadar bahwa iman meminta kemurnian dan kita semua adalah hamba Allah saja.
Jangan ada yang bisa mengatur karena bapak pemimpin tertinggi.
Di atas bapak hanya ada Allah SWT. #AkuKacungAllah.” tulis Fahri Hamzah.
[tn]